Antv – Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, meyakini bahwa pasangan Ganjar-Mahfud mampu hadirkan pemerataan ekonomi di Indonesia jika berhasil memenangkan Pemilihan Presiden 2024.
Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan ketika menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dinilai berhasil dalam pembangunan desa-desa di wilayahnya.
"Pembangunan suatu negara memang harus dimulai dari membangun yang mikro, yaitu dari keluarga, baru kemudian desa. Saya pribadi sangat setuju Ganjar Pranowo membangun dari desa, kalau desa sudah terbangun, otomatis camat pasti sejahtera, provinsi pasti sejahtera, dan negara pasti sejahtera," kata Emrus dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
Pasangan Capres dan Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD memang berkomitmen untuk memastikan pembangunan yang adil dan merata, baik di wilayah desa maupun kota, dengan tujuan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Ganjar-Mahfud berkeinginan untuk meningkatkan kualitas dana desa dengan harapan bahwa setengah dari seluruh jumlah desa dapat menjadi desa yang mandiri, sejahtera, dan unggul.
Hal ini tercantum dalam visi misi Ganjar-Mahfud yang mengusung tema 'Menuju Indonesia Unggul, Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari'.
Emrus Sihombing menyatakan bahwa Ganjar memiliki catatan prestasi yang positif selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode.
Dalam periode kepemimpinannya selama 10 tahun, Ganjar berhasil membangun 2.300 desa mandiri energi, mengembangkan 818 desa wisata, dan menginisiasi 29 desa antikorupsi.
Emrus menekankan bahwa pembangunan desa tidak hanya berkaitan dengan aspek ekonomi, melainkan juga perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di desa.
"Ganjar perlu memasukkan ide-ide untuk meningkatkan kualitas pendidikan di desa sebagai bagian integral dari upaya pembangunan desa," kata Ganjar dengan tegas.
Komitmen Ganjar-Mahfud Bangun SDM Berkualitas
Ganjar-Mahfud berkomitmen untuk menciptakan kondisi di mana setiap keluarga miskin memiliki minimal satu anggota keluarga yang menjadi sarjana. Program ini bertujuan untuk menciptakan SDM yang berkualitas.
Ganjar Pranowo menyoroti bahwa pembangunan yang merata di desa dapat sejalan dengan pelestarian nilai-nilai budaya setempat. Menurutnya, desa memiliki potensi ekonomi yang belum sepenuhnya dieksplorasi, dan perlu didorong agar pertumbuhannya dapat terjadi.
"Desa sebaiknya tidak diubah menjadi kota. Biarkan keasliannya tetap ada, biarkan kearifannya berkembang tanpa perlu tata cara yang rigid. Oleh karena itu, pemerintah harus memperhatikan cara hidup di desa," ujar Ganjar dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, pada Rabu (8/11/2023).
Ganjar menjelaskan bahwa salah satu strategi untuk mengembangkan potensi ekonomi di desa adalah dengan mengirimkan anak-anak dari keluarga miskin di desa untuk menempuh pendidikan di kota, lalu mengajak mereka kembali ke desa untuk mengembangkan potensi ekonomi lokal.
Meskipun Ganjar mengakui bahwa ini bukan tugas yang mudah bagi pemerintah, dia menekankan bahwa insentif diperlukan sebagai dorongan agar masyarakat yang menempuh pendidikan di kota merasa tertarik untuk kembali ke desa.
"Contohnya, ketika ada seseorang dari keluarga miskin yang menjadi sarjana, dia pergi dari desa ke kota untuk kuliah, kita berharap dia akan kembali ke desa dan berkontribusi membangun desanya. Insentif yang diberikan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan bersama dan memberikan nilai tambah," tambah Ganjar.