Antv – Pekerja sektor pelayanan publik Jerman menggelar aksi mogok kerja pada hari Kamis (9/2) untuk kembali mendesak pemerintah selagi proses negosiasi untuk penyesuaian gaji sedang berlangsung.
Belasan ribu pekerja berkumpul di Berlin menggelar aksi unjuk rasa menuntut agar pemerintah Jerman bertindak cepat untuk mengatasi kenaikan harga-harga yang semakin tidak terkendali.
Dilansir dari Reuters, Kenaikan tingkat inflasi di Jerman melonjak tajam bahkan mencatat rekor tertinggi yakni 7,9 % pada tahun 2022 sejak pecahnya konflik Rusia - Ukraina. Dan saat ini, masyarakat tidak lagi menyanggupi lonjakan biaya energi serta pangan.
Seperti pengeluaran untuk bahan bakar, kebutuhan sehari-hari serta listrik telah meningkat drastis pada tahun 2022.
Sementara Serikat Pekerja Sektor Pelayanan Publik Jerman, VERDI, menuntut kenaikan gaji sebesar 10,5 % atau sekitar 500 euros, bagi sedikitnya 2,5 juta pekerja.
Ditambah lagi performa ekonomi yang melamban akibat inflasi yang tinggi, tekanan publik yang menuntut kenaikan gaji akan semakin kuat, seperti disampaikan oleh Andreas Splanemann, juru bicara VERDI untuk wilayah Berlin-Brandenburg
Perundingan berikutnya dijadwalkan pada 22 dan 23 Februari mendatang di kota Potsdam.
Seperti diketahui, Jerman telah menyediakan bantuan dana yang besar untuk Ukraina, bantuan untuk pertahanan senilai 100 miliar Euro sehingga meningkatkan anggaran pertahanan Jerman sejak pecahnya konflik Rusia - Ukraina.
Hal inilah yang menambah kekecewaan publik, khususnya para pengunjuk rasa.
Dampak aksi mogok kerja telah merugikan aktivitas pelayanan publik di Jerman mulai dari transportasi publik, medis dan sistem sanitasi. Di Berlin, Ibukota dan Kota terbesar di Jerman, seluruh pabrik daur ulang limbah tidak beroperasi.
Di Rhine Utara - Westphalia, pegawai perusahaan transportasi, rumah sakit, kolam renang, pusat-pusat penitipan anak dan fasilitas lainnya berhenti bekerja untuk mengikuti unjuk rasa. Akibatnya, layanan bus dan kereta sebagian tidak beroperasi.