Tahun 2023 juga akan memunculkan sejumlah perbedaan terkait dukungan warga kepada partai politik maupun para calon presiden. Hal tersebut sudah biasa, namun yang penting tetap menjaga perdamaian.
“Dalam sebuah perbedaan itu sangat biasa akan tetapi kita harus lebih cerdas menghadapinya dan jangan sampai terpancing hingga menjadi suatu permasalahan yang besar sehingga bisa merugikan bangsa dan negara,” jelasnya.
“Negara kita sejak dahulu penuh dengan toleransi yg sangat baik. Saling menghargai satu sama lain. Tidak pernah pandang warna kulit dan lain sebagainya,” lanjut Kadafi.
Menurut Kadafi semangat 2023 merupakan semangat persatuan, bukan semangat terpecah belah karena perbedaan pandangan politik warga. Semuanya demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Tahun 2023 kita bertekad membawa Indonesia melangkah lebih maju, meski memasuki tahapan pesta demokrasi,” pungkasnya.