Erick mengatakan BUMN juga melakukan revitalisasi industri gula nasional untuk ketahanan pangan dan energi. Erick menyampaikan PTPN dan Pertamina telah bersinergi dengan target dalam memanfaatkan tebu sebagai campuran (BBM) atau bioethanol. Erick menargetkan kerja sama ini mampu menghasilkan 1,2 juta kiloliter bioethanol pada 2030.
Faktor keempat ialah pariwisata dan ekonomi kreatif. Erick ingin BUMN fokus dalam menggarap sektor pariwisata domestik yang diproyeksikan akan terus menggeliat pasca pandemi. Pun dengan sektor ekonomi kreatif yang juga memiliki potensi besar dalam menopang perekonomian Indonesia, mulai dari kuliner, olahraga, musik, film, dan fashion.
BUMN, lanjut Erick, telah melakukan sejumlah terobosan dengan memandikan Sarinah sebagai ekosistem bisnis unggulan untuk industri kreatif dan merek lokal. Selain itu, Erick juga menyediakan Pos Bloc sebagai wadah creative hub yang inklusif bagi industri kreatif dan UMKM.
"Kesempatan besar ini tidak datang dua kali Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedang pesat-pesatnya mungkin tidak terulang dua kali. Generasi muda yang penuh energi dengan ide baru harus mengambil momentum ini untuk berkarya dan berinovasi. Jadilah bagian yang mengantarkan Indonesia menjadi maju, makmur, dan mendunia," kata Erick menambahkan.