Marshanda akhirnya buka suara terkait berita hilangnya dirinya di Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Ternyata ia dijebloskan ke RUmah Sakit Jiwa (RSJ) dan membayar Rp300 juta karena ulah sahabatnya. Setelah menggemparkan publik di bulan Juni lalu lantaran berita hilangnya di AS, Marshanda akhirnya membuat video klarifikasi soal kronologi kejadian yang sebenarnya.Sedikit kilas balik, berita hilangnya Marshanda muncul pertama kali karena Instagram story Sheila Salsabila. Melalui IG story, Sheila mengaku tengah mencari Marshanda yang menghilang selama dua hari.Mantan istri Ben Kasyafani pun membantah tegas klaim sahabatnya yang menyatakan dirinya hilang. Pada saat itu, ia memang sedang menikmati liburannya tanpa membawa ponsel.[caption id="attachment_552368" align="alignnone" width="852"] (Sumber: Youtube MARSHED)[/caption]"Aku main ke pantai dan semua handphone ditinggal di penginapan. Aku enggak mau ada orang yang tahu aku di mana," ungkapnya dilihat dari video di kanal Youtube Marshed pada Jumat, 5 Agustus 2022.Hal itu membuat Sheila mengalami serangan panik yang luar biasa dan seketika menghubungi 911 untuk mencari keberadaannya. Setelah ditemukan, petugas memeriksanya dan menemukan obat bipolar dalam tasnya.Obat-obatan itulah yang membuat para petugas langsung membawanya ke RSJ dan menahannya di sana sejak tanggal 27 Juni hingga 11 Juli 2022 lalu.Akibat kepanikan sahabatnya itu, rencana liburan ibu satu anak ini berantakan. Tak hanya itu, ia juga terpaksa ditahan di RSJ dan harus membayar USD20 ribu atau kurang lebih Rp300 Juta."Sheila sama David enggak minta maaf terus gue ditagih USD20 ribu lebih sama rumah sakit itu, dan Sheila sama David enggak mau bertanggung jawab juga dengan itu," jelasnya.Meski telah memaafkan sahabatnya, bintang sinetron Bidadari ini mengaku tak berteman lagi dengan mereka. Hingga kini, tak terucap kata maaf dari sahabatnya karena mereka merasa tak bersalah."Gue nggak berteman lagi sama mereka untuk sekarang," katanya."Tapi kalau ditanya ke mereka, mereka merasa membantu gue. Itu yang ada di otak mereka," pungkasnya.