Angka itu naik sebesar 19 persen dari tahun 2020 yang jumlahnya Rp272,9 triliun. Angka juga tersebut melewati target capaian investasi manufaktur yang telah diproyeksikan pemerintah Indonesia sebesar Rp280 triliun hingga Rp290 triliun.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), capaian investasi sebesar Rp325,4 triliun tersebut terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp94,7 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar USD15,8 miliar.
Dari angka tersebut, subsektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya mencatatkan porsi investasi terbesar, yaitu Rp117,5 triliun, atau berkontribusi 13,0 persen dari total investasi sepanjang 2021.
Untuk mendorong investasi di sektor industri, beberapa program didorong perintah Indonesia meliputi program subtitusi impor 35 persen di tahun 2022, program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), dan hilirisasi sumber daya alam.
Akselerasi peningkatan investasi di sektor industri juga ditempuh lewat pemerataan pembangunan industri, yaitu dengan mengembangkan jumlah Kawasan industri di seluruh Indonesia.
Hingga Januari 2022, terdapat 135 perusahaan kawasan industri dengan total luas lahan sebesar 65.532 hektare yang tersebar di Pulau Jawa, Kalimantan, Maluku, Papua, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Sumatra. Untuk meningkatkan perekonomian, event Indonesia Manufacture Investment Summit akan digelar di Jakarta, tepatnya Rabu (31/8) mendatang.
Sejumlah perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur diundang untuk turut serta mengikuti acara Indonesia Manufacture Investment Summit yang digelar PT Shan Hai Map tersebut, salah satunya produsen mobil listrik besar yang berasal dari China, yaitu Build Your Dream (BYD).