Beberapa minggu terakhir, fenomena Citayam Fashion Week menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Namun, media fashion Jepang, Tokyo Fashion, justru memberikan respons positif.
Taman Dukuh Atas menjadi salah satu pilihan favorit kalangan muda untuk sekadar bersantai atau nongkrong. Lingkungan ini khas dengan pergedungan tinggi maupun desain tata kota yang memberi kesan elit dan bergengsi.
Belakangan ini, Taman Dukuh Atas kedatangan ratusan remaja dari wilayah Citayam, Kota Depok, dan Bojonggede. Mereka memenuhi wilayah tersebut dengan selera mode yang unik dan menarik, sehingga orang-orang mulai menyebutnya sebagai Citayam Fashion Week.
Dari banyaknya komentar mengenai Citayam Fashion Week, media fashion dari Jepang, Tokyo Fashion, turut menyampaikan pendapat mereka.
Tokyo Fashion adalah media yang berfokus pada berita maupun trend mode yang ada di beberapa wilayah Jepang seperti Harujuku dan Shibuya. Mereka sering membagi momen-momen mode ke akun Twitter @TokyoFashion.
Maka, wajar saja jika netizen Indonesia terkejut saat Tokyo Fashion turut berpendapat tentang Citayam Fashion Week ini. Mereka bahkan mengatakan Citayam Fashion Week sama sekali berbeda dengan trend mode di Harajuku, Jepang.
“
Thread keren ribuan anak muda Indonesia yang berdandan dan membuat jalan-jalan di Jakarta Pusat menjadi hidup sebagai
fashion catwalk, tidak seperti Harajuku di Jepang,” tulis @TokyoFashion, dikutip dari TV One News pada 13 Juli 2022.
“Semoga beberapa situs/akun
street snap Indonesia mendokumentasikan dan mendukung aksi tersebut,” akun tersebut melanjutkan.
Menurut Tokyo Fashion, media sosial seperti Instagram sangat berperan penting dalam pengembangan
street fashion di Jakarta. Dengan media sosial, para remaja dapat bertemu dan saling bertukar pendapat tentang selera
fashion masing-masing.
Selain itu, dengan media sosial para remaja ini dapat menginspirasi satu sama lain. Mereka juga dapat mempromosikan acara sampai produk mode lokal setempat.
Bukan hanya Instagram, kini TikTok juga memiliki peran besar dalam perkembangan
fashion street. Ini tak mengherankan karena TikTok adalah aplikasi yang paling populer di generasi muda saat ini.
Walaupun mendapat respons positif dari Tokyo Fashion, sebagian masyarakat Indonesia merasa keberatan dengan Citayam Fashion Week ini. Pasalnya, ratusan remaja membuat area Sudirman yang elit dan bersih menjadi kumuh dengan sampah yang berserakan.
Oleh karena itu, Tokyo Fashion turut membahas agar para remaja itu tidak menimbulkan masalah yang dapat menyebabkan perseteruan dengan penduduk atau bisnis setempat. Perlu diadakannya komunikasi agar mereka dapat hidup berdampingan.
"Seseorang di
thread menyebutkan tentang membuang sampah sembarangan, tentu saja seseorang perlu memastikan agar anak-anak itu tidak menyebabkan masalah bagi masyarakat maupun bisnis setempat,” tulis Tokyo Fashion, dikutip oleh ANTV Klik pada 13 Juli 2022.
“Tidak yakin bagaimana cara untuk berkomunikasi tentang itu, tetapi secara umum kamu harus hidup berdampingan dengan baik bersama komunitas lokal,” ia melanjutkan.
Tokyo Fashion juga membagikan kiat bagaimana remaja Harujuku dapat diterima dengan baik oleh masyarakat maupun bisnis setempat, yaitu dengan tidak mengganggu masyarakat. Pihak kepolisian pun selalu di tempat untuk mencegah adanya tindakan kriminal.
Selain itu, rupanya mahasiswa jurusan
fashion dan kecantikan dari universitas Jepang mengajak para remaja Harajuku untuk bekerja sama dengan mereka. Mahasiswa itu merekrut remaja Harajuku menjadi model maupun kru untuk proyek tugas mereka.