Sheila Salsabila Sebut Soal Green Card, Marshanda Ingin Pindah Ke Amerika?

marshanda dan sheila salsabila (Foto : )

Setelah menggemparkan publik dengan berita hilangnya Marshanda, Sheila Salsabila seolah mengisyaratkan bahwa Marshanda ingin pindah ke Amerika. Setelah membuat publik gempar mengenai kabar hilangnya Marshanda, Sheila Salsabila dikritik warganet karena menandai publik figur ternama, termasuk Presiden Indonesia, Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Banyak warganet menduga jika Sheila hanya ingin pansos dan memanfaatkan keadaan. Mendengar hal tersebut, Sheila pun buka suara. Melalui unggahan Instagram story-nya, Sheila mengaku tak ada niatan untuk pansos sama sekali. Ia punya tujuan tersendiri dengan menandai tokoh penting sekelas presiden. [caption id="attachment_532849" align="alignnone" width="720"] (Sumber: Instagram @sheilasalss)[/caption] “Yang ngatain gue pansos gampang gue sama @justinbieber goblok, kampung gue di LA. Lo liat dan telen karir Marshanda kayak apa di US nanti,” tulisnya dikutip dari Instagram story pada Selasa 28 Juni 2022. Melalui unggahan tersebut, Sheila seolah memberi isyarat bahwa Marshanda akan berkarir di negeri Paman Sam. Dalam unggahannya yang lain, ia menyebutkan bahwa Marshanda menginginkan green card atau kartu izin tinggal tetap di Amerika. [caption id="attachment_532852" align="alignnone" width="720"] (Sumber: Instagram @sheilasalss)[/caption] “Ini yang @marshanda99 mau. Dan ini yang dia sudah dapatkan. Maka dari itu gue juga tag @joebiden bukan hanya pak @jokowi,” ungkap Sheila. Lebih lanjut, Sheila banyak berbicara di kanal Youtubenya tentang keinginan Marshanda untuk lebih banyak berbagi tentang mental health issues. Namun, Indonesia bukan tempat yang tepat bagi sahabatnya untuk bebas beropini. “Gue yakin banget kalian semua bisa paham sama omongan Caca selama karena kalian punya kan mental health issues yang pengen kalian perbaiki," tutur Sheila dikutip dari Yotube White Witch pada Selasa 28 Juni 2022. “Tapi di mana tempatnya Caca bisa bersuara? Kalau misalnya di Indonesia, kalau Caca kasih opini nanti dianggapnya apa? Orang sakit mental nggak berhak untuk ngasih opini. Orang sakit mental nggak punya kebebasan sampai harus lari jauh-jauh ke sini,” imbuhnya.