Foto: Instagram @britneyspears[/caption]Seperti diketahui, Britney di masa lalu pernah divonis mengidap masalah kesehatan mental. Gangguan mental tersebut diidapnya pasca bercerai dengan Kevin Federline di tahun 2007. Ia kemudian terpaksa kehilangan hak asuh anaknya dan dicap sebagai ibu yang tidak baik. Beberapa hal kontroversial yang dilakukannya kala itu mulai dari beredar sebuah video nya yang tengah menggunduli kepalanya sendiri serta memukuli mobil paparazzi dengan sebuah payung.Sebab itu, Britney pun menjalani pengobatan di rumah sakit dan panti rehabilitasi untuk memperbaiki kesehatan mentalnya. Sang ayah, Jamie Spears kemudian mengajukan permohonan ke Pengadilan Los Angeles agar Britney berada di salam perwaliannya. Sejak itulah diputuskan dalam ketetapan hukum conservatorship atau konservatori pada 22 Agustus 2008. Hal itu secara singkat mengartikan bahwa pelantun lagu berjudul Baby One More Time ini tidak dapat mengatur kehidupannya sendiri, termasuk perihal harta dan kehidupan pribadinya.Menurut hukum yang berlaku di Amerika Serikat, pengadilan dapat memberikan konservatori untuk mereka yang dianggap tak bisa membuat keputusan sendiri, misalnya karena menderita penyakit seperti demensia atau gangguan mental.Namun, tindak konservatori yang dilakukan oleh ayahnya tersebut diakui Britney sangat mengekang hidupnya, dan justru membuat mentalnya semakin hancur. Di balik gemerlapnya kehidupan Britney Spears di dunia hiburan, nampaknya ada sisi gelap yang tak muncul ke permukaan.