Minyak goreng dengan harga subsidi masih langka dipasaran. Warga terpaksa beli minyak goreng dengan harga non subsidi. Ketua Banggar DPR RI meminta pemerintah men-stop ekspor CPO atau minyak sawit. Minyak goreng sawit harga subsidi masih langka di pasaran. Warga terpaksa mengantri untuk mendapatkan minyak goreng sawit seharga 14 ribu rupiah per liter. Sedangkan yang dijual di pasaran umumnya harga keekonomian dengan banderol yang lebih tinggi.Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah untuk sementara waktu men-stop ekspor CPO (Crude Palm Oil) atau minyak sawit mentah guna mengendalikan harga minyak goreng sawit di dalam negeri.“Menurut hemat saya, stop sementara ekspor CPO dalam satu bulan ke luar negeri,” ungkap Said Abdullah di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta Pusat, Senin (7/3/2022).Dalam jangka waktu tersebut pemerintah didorong untuk berbenah.“Pemerintah harus berbenah membentuk peta jalan seperti apa kebutuhan pangan nasional kita. Sehingga ada mitigasi di dalam peta jalan itu,” ujarnya.Ia juga meminta pemerintah membetuk satu sistem jaringan logistik nasional.“Pemerintah kan punya seharusnya sistem logistik nasional dari pusat ke daerah terpadu, terkoneksi, lintas sektoral sehingga punya dashboard sisloknas di titik mana kelangkaan terjadi dan bisa dimitigasi dari dashboard sisloknas itu,” katanya.[caption id="attachment_509546" align="alignnone" width="900"]
Ketua Banggar DPR RI Minta Pemerintah Stop Ekspor CPO
Senin, 7 Maret 2022 - 16:24 WIB
Baca Juga :