TPA Cipayung memiliki area lahan seluas 11,2 hektar, sementara untuk menampung sampah hanya sekitar 4.5 hektar. Saat ini TPA sedang mengalami kelebihan kapasitas menampung sampah yang perharinya bisa mencapai 1000 ton dengan ketinggian lebih dari 25 meter. Sejak Tahun 2014 Silam Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Cipayung Depok mengalami peningkatan kapasitas sampah setiap harinya. Bila pada tahun 2014 hanya 400 ton sampah, kini di 2022 sampah yang menumpuk di TPA yang berada di jalan Pertanian Cipayung Jaya ini mencapai 1000 Ton perharinya. Bertambahnya jumlah penduduk dan juga tidak adanya penambahan area di wilayah TPA mengindikasikan overnya volume sampah hingga meninggi melebihi kapasitas yang direncanakan yaitu 23 meter. Namun dengan overnya kapasitas saat ini, tumpukan sampah sudah setinggi lebih dari 25 meter. Atau hampir menyamai tinggi bentangan listrik sutet di area TPA. Dengan kapasitas sampah yang banyak, Hal ini tentunya sangat berdampak kepada masyarakat yang rumahnya berada disekitar TPA. Antrian panjang truk pembuang sampah, mengekor hingga 600 meter jauhnya dan juga Aroma yang tidak sedap membuat warga merasa tidak nyaman. Seperti halnya Yanti, warga setempat yang mempunyai warung makan dirumahnya. "Bau mah pasti, beda kaya biasanya, kalau kemaren-kemaren ga terlalu bau kan karena belum banyak sampahnya, Sekarang mah makin numpuk ya makin bau," tutur Yanti. TPA Cipayung sendiri memiliki area lahan seluas 11,2 hektar, sementara untuk menampung sampah hanya sekitar 4.5 hektar yang terdiri dari tiga Kolam penampungan dengan masing-masing luas yang berbeda-beda. Namun dengan overnya kapasitas sampah tersebut, kini ketiga kolam yang seharusnya menjadi pemisah antar sampah lainya, kini sudah menyatu menjadi sebuah Gunungan sampah. Lebih lanjut, terbatasnya unit alat berat untuk operasional semakin sulit untuk mengatasi permasalahan tersebut. TPA Cipayung sendiri saat ini hanya memiliki sembilan unit yang terdiri dari lima unit eskavator, tiga buldozer dan satu unit loader. Ke sembilan alat berat tersebut terbilang masih kurang, karena pada pengerjaannya, alat-alat tersebut hanya dapat melayani pembuangan sampah, sedangkan untuk penataan tumpukan sampah pihaknya masih menyewa. Meski demikian untuk menanggulangi hal tersebut, Pemda Depok berharap sampah yang berada di TPA Cipayung saat ini sebagian sampahnya dapat dipindahkan ke Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Lulut Nambo, di Desa Lulut, Klapanunggal, Bogor. Namun rencana tersebut sepertinya harus tertunda karena pada saat ini TPPS Nambo belum dapat dioperasionalkan lantaran masih dalam proses uji coba. Menanggapi hal tersebut, melalui Kepala UPTD TPA Cipayung Ardan Kurniawan, pihaknya sedang melakukan kajian untuk mengurangi beban sampah secara mandiri yaitu dengan metode Refuse Derived fuel atau RDF, tujuannya untuk mengurai sampah menjadi bahan bakar produksi. Ardan menambahkan apabila penggunaan metode RDF dapat dilakukan, beban sampah di TPA Cipayung akan berkurang dan dapat menampung sampah dari wilayah Kota Depok. "Berangkat dari Nambo yang belum beroperasional akhirnya kita membuat kajian untuk Repitalisasi TPU Cipayung. Rekomendasi dari kajian Repitalisasi didapatkan tiga pekerjaan besar. Yang pertama kita membuat Reprofiling dan Rehabilitasi TPA Cipayung. Kedua kita akan membangun fasilitas pengolahan sampah dengan tekhnologi RDM. Sedangkan yang ketiga adalah Lempel Meaning. Nah dari ketiga pekerjaan tersebut sekarang sedang on progres". Kata Ardan. Apabila tidak ada aral melintang, menurut Ardan rencananya hal tersebut akan terlaksana pada tahun 2022 ini. Lebih lanjut, Ardan menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan program yang telah dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Depok untuk memilah sampah organik maupun non organik. Tentunya dengan menerapkan pemilihan sampah akan membantu mengurangi beban sampah di TPA Cipayung yang notabennya berkategori sampah residu atau sampah yang tidak dapat didaur ulang. DONI PERMANA - WISNU TRESNA
1000 Ton Perhari, Sampah Menggunung Setinggi 25 Meter di TPA Cipayung
Rabu, 9 Februari 2022 - 17:23 WIB