Warga Pademangan Jakarta Utara memprotes pihak penyelanggara Kegiatan Street Race yang diselenggarakan pada Minggu (16/1/2022) karena mengganggu kenyamanan Masyarakat sekitar.
Gelaran street race telah Resmi dimulai oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran pada Minggu (16/1/2022). Tercatat sebanyak 350 orang pembalap terdaftar dan terbagi dalam delapan kelas yang berbeda.Untuk pembalap dikenakan tarif tiket Rp 100.000 sebagai biaya pendaftaran, sudah termasuk tiket masuk kawasan Ancol, tiket motor, dan asuransi.Sedangkan untuk masyarakat yang sekadar ingin menonton event ini tidak ada pungutan biaya alias gratis.Akan tetapi, karena berada di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, jadi harus membeli tiket masuk terlebih dahulu baru bisa menuju ke area tersebut.Namun pada kenyataanya dengan lokasi yang sangat terbuka banyak warga yang lebih memilih jalur gratis dari seberang jalan ketimbang harus membayar tiket masuk Ancol dengan biaya Rp30.000Alhasil di Jalan Raya RE Martadinata banyak masyarakat yang memarkirkan motornya untuk menonton dari kejauhan.Karena hal tersebut lah sampai akhirnya pihak panitia Street Race mendapatkan Protes dari Warga Pademangan Barat Kecamatan Pademangan Jakarta Utara yang letaknya bersebrangan dengan lokasi Ajang Street Race.
Mereka mengaku sangat terganggu dengan adanya ajang dengan lintasan 800 meter tersebut, pasalnya lokasi itu sangat terbuka sehingga jalan Raya RE Martadinata penuh dipadati oleh pengendara motor yang ingin melihat. Terlebih dikhawatirkan dengan banyaknya masyarakat yang menonton dipinggir jalan akan menimbulkan korban kecelakaan karena jalan tersebut sering dilalui oleh truk besar dan juga kontainer.Selain itu jalur tersebut juga sering menjadi lokasi tawuran, sehingga dengan keramaian yang terjadi dapat menimbulkan hal yang tidak diinginkan.Tidak hanya itu, warga sekitar lokasi ternyata belum dapat sosialiasi akan kegiatan tersebut. Dengan itu Adhi Takur selaku Ketua Karang Taruna dan sebagai perwakilan dari warga Pademangan Jakarta Utara melayangkan surat protes kepada Kapolda Metro Jaya. "Kami protes dan kami juga sudah melayangkan surat ke Kapolda surat keberatan. Point satu itu kita menolak tentang kegaduhan kebisingan dan kita minta point yang keempatnya adalah minta untuk konsepnya seperti apa, kenyamanan masyarakatnya seperti apa? Meski protes tersebut sudah disampaikan ke pihak Polda Metro Jaya, nampaknya mereka belum puas karena tuntutannya belum terpenuhi.