Keganasan Garuda Muda Paksa Pelatih Malaysia Tan Cheng Hoe Mundur

Tan Cheng Hoe pelatih Timnas Malaysia mundur usai kalah dari Indonesia 1-4 di Piala AFF 2020 Singapura (Foto : )

Keganasan Garuda Muda paksa Pelatih Malaysia Tan Cheng Hoe mundur. Kegagalan Timnas Malaysia mengalahkan tim anak bawang Indonesia di penyisihan Grup B Piala AFF 2020 membuat sang pelatih Tan Cheng Hoe akhirnya memutuskan mundur dari jabatannya. Setelah turnamen Piala AFF 2020 di Singapura berakhir 1 Januari 2021 dengan Thailand keluar sebagai juara, kabar buruk datang dari Malaysia. Sang pelatih Tan Cheng Hoe terpaksa melepaskan jabatannya. Keputusan Tan Cheng Hoe melepaskan jabatannya sebagai pelatih Timnas Malaysia ini jelas karena kegagalan Malaysia, di Piala AFF 2020. Pasalnya Timnas Malaysia secara mengejutkan kalah telak dari Timnas Indonesia yang tidak diperhitungkan di hajatan sepakbola tertinggi antara negara negara di Asia Tenggaran tersebut. Pelatih Malaysia Tan Cheng Hoe memilih untuk mengundurkan diri, karena malu Harimau Malaya dipermalukan Skuat Garuda muda dengan skor telk 1-4. Secara mengejutkan Malaysia yang menjadi runner up Piala AFF 2018, bisa dipecundangi anak anak muda jebolan Timnas U-19 dan Timnas U-23 Indonesia dibawah asuhan pelatih Shin Tae-yong. [caption id="attachment_504466" align="alignnone" width="900"] Irfan Jaya memborong dua gol kemenangan Indonesia 4-1 atas Malaysia di laga terakhir penyisihan Grup B Piala AFF 2020, di Singapura. (Foto : affsuzukicup)[/caption] Padahal sebelum pertandingan terakhir babak penyisihan Grup B tersebut, semua pihak termasuk media Malaysia menyatakan skuat asuhan Tan Cheng Hoe unggul segalanya atas Witan Sulaeman dan kawan-kawan. Dalam Piala AFF 2020, Malaysia terhenti di penyisihan grup. Baddrol Bakhtiar dan kawan-kawan tak bisa melaju ke semi-final karena kalah 1-4 dari skuat Garuda Muda sehingga Timnas Malaysia kalah bersaing dari timnas Indonesia dan Vietnam. Padahal kesempatan Malaysia untuk melaju ke babak empat besar terbuka lebar. Namun sayang, tim Negeri Jiran tersebut harus tersingkir karena dikalahkan timnas Indonesia dengan skor 4-1, pada laga terakhir Grup B. "Asosiasi sepakbola Malaysia [FAM], hari ini ingin menginformasikan bahwa pelatih kepala nasional, Tan Cheng Hoe telah memutuskan untuk mengundurkan diri," kata sekjen FAM Mohd Saifuddin Abu Bakar, dikutip laman resmi FAM. Keputusan tersebut diambil Tan Cheng Hoe usai Harimau Malaysia, gagal lolos dari penyisihan Grup B di Piala AFF 2020. Tampaknya kekalahan telak 1-4 dari Skuat Garuda Muda besutan Shin Tae-yong sangat memalukan bagi karir kepelatihan Tan Cheng Hoe. "Cheng Hoe sempat berdiskusi dengan manajemen FAM dan mengungkapkan niatnya menyusul kegagalan skuadnya melaju ke semi-final Piala AFF 2020 di Singapura, baru-baru ini," Saifuddin melanjutkan. Saifuddin, menyatakan pihaknya dapat menerima dengan keputusan yang dibuat Cheng Hoe. Ia pun mendoakan sosok berusia 53 tahun tersebut dapat sukses selepas tak lagi menjadi juru formasi Malaysia. "FAM mengucapkan terima kasih kepada Cheng Hoe yang total telah mengabdi selama 14 tahun bersama FAM sejak menjadi asisten pelatih timnas U-20 pada 2005 hingga 2013 sebagai asisten pelatih nasional dan kembali pada 2017 sebagai asisten pelatih timnas Nelo Vingada." "Di antara kesuksesannya adalah membantu Malaysia memenangkan medali emas SEA Games 2009 dan memenangkan Piala AFF 2010 ketika menjadi asisten Datuk K. Rajagobal dan runner-up Piala AFF Suzuki 2018 sebagai pelatih kepala," tutur sekjen FAM Mohd Saifuddin Abu Bakar. [caption id="attachment_504459" align="alignnone" width="900"] Elkan Baggott bangga berhasil mencetak gol penting di laga pamungkas Indonesia lawan Malaysia yang berakhir 4-1 di laga terakhir penyisihan Grup B Piala AFF 2020.(Foto : Elkan Baggott)[/caption] Tan Cheng Hoe Terlalu Meremehkan Skuat Garuda Muda Pelatih timnas Malaysia, Tan Cheng Hoe meremehkan kekuatan Timnas Indonesia dibawah asuhan pelatih Shin Tae-yong dibabak penyisihan Piala AFF 2020, di Singapura. Tan Cheng Hoe seakan lupa pada rivalitas dengan timnas Indonesia dan tidak lagi menganggapi skuad Garuda sebagai lawan setara. Pelatih timnas Malaysia, Tan Cheng Hoe menjadi sorotan publiknya sendiri lantaran menuai performa buruk dalam FIFA Matchday pada Oktober lalu. Sebab, rivalitas Garuda dan Harimau Malaya, terutama di Piala AFF, sudah mendarah daging. Peristiwa paling terngiang di publik sepakbola Indonesia adalah final Piala AFF 2010, di mana Malaysia mengagalkan peluang timnas Indonesia untuk menjadi juara pertama kalinya. Sementara Malaysia sudah pernah menjadi juara satu kali dan tiga kali menjari runner-up di Piala AFF. Namun alih-alih mewaspadai kekuatan timnas Indonesia yang bermaterikan para pemain muda usia, Tan Cheng Hoe justru melirik timnas Vietnam asuhan Park Hang-seo yang akan lolos ke semi final Piala AFF 2020 sebagai wakil Grup B. Pasalnya Vietnam pernah membuat Malaysia harus puas menjadi runner-up dalam gelaran Piala AFF 2018. Secara ranking FIFA, posisi Vietnam juga lebih tinggi dengan menempati peringkat ke-98, sedangkan Malaysia berada di peringkat ke-155, Sementara Timnas Indonesia terpaut jauh di peringkat 166. Hanya saja, Tan Cheng Hoe merasa timnas Malaysia masih bisa mengimbangi timnas Vietnam. Bahkan, Tan Cheng Hoe sesumbar jika Park Hang-seo merasa khawatir karena berada satu grup dengan skuad Harimau Malaya. Tan Cheng Hoe benar benar tidak memandang sebelah mata terhadap Timnas Indonesia meski berada di grup yang sama. "Meskipun kami tidak pernah menang dalam beberapa laga melawan Vietnam, tapi secara rata-rata kami tidak seberapa berbeda," ujar Tan. "Saya pikir di Asia Tenggara, Vietnam juga mengkhawatirkan tim kami," kata Tan Cheng Hoe. Tan pun meminta para pemainnya untuk terus menjaga performa terbaik yang dimiliki untuk fokus mengalahkan Vietnam. Namun Mereka kalah 0-3 saat menghadapi Vietnam di Bishan Stadion 12 Desember 2021. Ambisi Tan Cheng Hoe memimpin Syafiq Ahmad, Aidil Zafuan dan kawan kawan menghadapi Kualifikasi Piala Asia 2023, berantakan akibat kekalahan telak Malaysia yang diperkuat para pemain senior dari Timnas Indonesia yang diperkuat para pemain junior.