Manchester United beruntung dapatkan Ralf Rangnick. Manchester United akhirnya berhasil mendapatkan Ralf Rangnick mentor manajer Tim Liverpool Juergen Klopp dan Manajer Chelsea Tomas Tuchel. Manchester United beruntung mendapatkan Manajer senior Ralf Rangnick. Sang Profesor merupakan mentor pelatih Liverpool Juergen Klopp dan pelatih Chelsea Tomas Tuchel. Rekam jejak Rangnick yang piawai mengidentifikasi pemain muda saat berposisi direktur olahraga dan ahli merawat bakat muda sewaktu menjadi pelatih, menguntungkan Manchester United yang berlimpah pemain muda.Rangnick bersedia meninggalkan Lokomotiv Moscow di Liga Rusia, setelah mencapai kesepakatan dengan Manajemen Manchester United. Ralf Rangnick merupakan sosok yang tepat untuk direktur sepak bola yang paham bagaimana arsitektur sepak bola yang benar dibangun sebagai landasan untuk sukses jangka panjang.Hal ini ditunjukkan oleh Rangnick saat menjabat sebagai pelatih kepala RB Leipzig, Stuttgard, Schalke 04 hingga klub klub kecil lainnya.Rangnick terkenal sebagai pemikir dan cara pandangnya yang metodikal segera ditunjuk sebagai manajer sementara Manchester United sampai musim ini selesai. Sebelumnya MU ingin mempertahankan Michael Carrick sampai pertengahan Desember, tapi terobosan baru terkait Rangnick mengurungkan niat itu."Kami di Jerman memanggil dia 'profesor sepak bola'. Semua yang dia lakukan selalu dipikirkan masak-masak," kata Lutz Pfannenstiel yang pernah menangani Hoffeinheim bersama Ralf Rangnick dan kini menjabat sebagai direktur olahraga St Louis SC di Amerika Serikat.Walau belum pernah mengangkat trofi liga, Rangnick memiliki reputasi menyulap klub-klub kecil menjadi kekuatan baru di Bundesliga. Sejak 1983 dia malang melintang di sepuluh klub, termasuk Stuttgart, Hannover, Schalke, Hoffenheim dan RB Leipzig.Rangnick tampaknya menjadi pilihan Manchester United untuk menggantikan Direktur Olahraga yang tengah diisi oleh Darren Fletcher. Ralf Rangnick terbukti terampil bermanajemen sehingga menjabat direktur olahraga untuk Red Bull Salzburg dan RB Leipzig, serta terakhir di Lokomotiv Moscow di Liga Rusia."Kemampuannya dalam organisasi, struktur dan perencanaan sungguh hebat," sambung Pfannenstiel kepada BBC.Rangnick memang cuma menjadi pelatih sementara namun begitu proyeknya selesai, dia bakal menjadi orang di belakang layar yang turut menentukan corak Setan Merah di musim mendatang. Poin ini pula yang kabarnya membuat dia bersedia meninggalkan Lokomotiv.MU sendiri cukup beruntung karena kalau Liverpool mendapatkan Jurgen Klopp dan Chelsea memperoleh Thomas Tuchel, maka mereka malah mendapatkan mentor kedua pelatih hebat di Liga Inggris tersebut.Sekalipun tak pernah melatih di Inggris, jejak sukses Sang Profesor terekam jelas di Liga Inggris dalam bentuk dampak filosofi sepak bolanya yang diadopsi oleh Klopp dan Tuchel.Pria berusia 63 tahun itu adalah aristek sepak bola menekan atau pressing yang mempengaruhi pelatih-pelatih seperti Klopp, Tuchel, manajer Bayern Munich Julian Nagelsmann, dan banyak lagi.Gaya permainan yang dibidani oleh Rangnick ini acap disebut "Gegenpressing" dan mulai dipraktikkan pada 2015 oleh Klopp di Borussia Dortmund. Tapi yang melahirkannya adalah sang Profesor Ralf Ringnick. Gaya permainan "Gegenpressing" mulai diadopsi luas setelah Pep Guardiola melatih Bayern Munich pada 2014."Gegenpressing" bertumpu kepada permainan yang tak henti menekan lawan dengan tujuan merusak konsentrasi lawan sehingga membuat kesalahan untuk kemudian menyerang balik begitu sisi rentan lawan terekspos.Dalam beberapa hal Manchester City asuhan Pep Guardiola menerapkan pola yang sama dan konstan menekan seperti ini."Filosofi kami mirip sekali dengan teman saya Jurgen Klopp," kata Pep Guardiola dalam kanal YouTube Coaches' Voice.Sebagaimana Klopp, Ringnick benci main bertahun, bahkan sewaktu aktif menjadi eksekutif Red Bull dia pernah berkata, "sepak bola Red Bull kami itu heavy metal, rock and roll, bukan waltz yang lamban. Kami benci umpan melingkar, umpan ke belakang. Cuma menguasai bola di daerah sendiri itu sungguh tak masuk akal."Rangnick pernah berteori 60 persen gol tercipta kurang dari 10 detik setelah tim pencetak gol merebut bola dari lawan. Dalam kata lain, gol tercipta karena tim menekan lawannya.[caption id="attachment_501853" align="alignnone" width="900"]
Manchester United Beruntung Dapatkan Ralf Rangnick
Senin, 29 November 2021 - 20:33 WIB
Baca Juga :