untuk majalah British GQ Style.[caption id="attachment_498625" align="alignnone" width="587"] Foto: Instagram/@meganfox[/caption]"Kita mungkin melihat seseorang dan berpikir, 'Orang itu sangat cantik. Hidup mereka pasti sangat mudah.' Akan tetapi, mereka kemungkinan besar tidak merasa seperti itu tentang diri mereka sendiri,” jelasnya.Selama wawancara, Megan tidak merinci bagaimana gangguan dismorfik tubuh memengaruhinya. Sebelumnya, aktris "Teenage Mutant Ninja Turtles" itu pernah membahas masalah kesehatan mentalnya.Dia mengatakan sempat mencapai titik terendah setelah merilis "Jennifer's Body" pada 2009, karena dia terus-menerus mengalami pelecehan seksual dalam film dan media."Bukan hanya film itu, itu setiap hari dalam hidup saya, sepanjang waktu, dengan setiap proyek yang saya kerjakan dan setiap produser yang bekerja dengan saya," kata Megan saat itu.[caption id="attachment_498626" align="alignnone" width="620"] Foto: Instagram/@meganfox[/caption]Kekasih Megan Fox, Machine Gun Kelly juga mengungkapkan masalah kesehatan mentalnya, yakni stres pasca-trauma. Kelly tak memungkiri, Megan Fox telah membantunya mengatasi trauma terhadap masa lalunya."Saya pada dasarnya mencoba untuk hidup tanpa mati dengan cepat setiap hari. Saya ingin membumi seperti dia, tetapi saya belum sampai di sana. Dia membantu saya menyadari bahwa Anda tidak dapat mengubur trauma Anda,” ucap Kelly dalam wawancara dengan GQ.“Tidak ada yang tahu apa-apa tentang saya. Mereka tidak tahu masa kanak-kanak dan dengan segala sesuatu yang telah disimpan tubuh saya dalam dirinya sendiri,” pungkasnya.