Umumkan Mundur Jadi Cawapres, Duterte Sebut Putrinya Maju di Pilpres 2022

sara duterte (Foto : )

Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah mengumumkan pengunduran dirinya untuk maju sebagai calon wakil presiden. Ia menyebut putrinya yang mungkin akan maju dalam pemilu presiden 2022 mendatang.  Setelah mengumumkan pengunduran dirinya untuk bertarung sebagai wakil presiden, Presiden Filipina Rodrigo Duterte  mengatakan, kemungkinan putrinya yang mencalonkan diri dalam pemilu 2022.Sara Duterte-Carpio, yang saat ini menjabat sebagai wali kota Davao – kota ketiga terbesar di Filipina, pada Sabtu (2/10/2021) lalu baru mengajukan diri untuk mempertahankan masa jabatannya sebagai wali kota.Sebelumnya, ia mengatakan tidak ingin bertarung dalam pilpres tahun depan.Kantor berita Reuters mengutip ABS-CBN, melaporkan Duterte menyebut nama anaknya untuk mendampingi Senator Christopher “Bong” Go dalam pilpres 2022.Namun Juru Bicara Sara Duterte, Christina Garcia Frasco tidak berkomentar atas pernyataan Duterte.Senator Christopher “Bong” Go juga belum menanggapi permintaan konfirmasi dari Reuters.Partai politik Duterte sendiri juga belum mengukuhkan secara resmi kandidat yang akan dicalonkan. Sedangkan Duterte-Carpio berasal dari partai lain.Pakar politik Filipina, Temario Rivera mengatakan meskipun putri Duterte berpotensi menang, hasil berbeda mungkin didapat dengan kehadiran Go yang tidak memiliki basis politik."Ini membuat “tiket” Duterte-Carpio dan Go menjadi “lemah. Ini akan menjadi keputusan politik yang tidak tepat karena nilai tambah apa yang bisa diberikan Bong Go pada pencalonan Sara?,” ujar Rivera.Duterte, yang berusia 76 tahun, pada Sabtu lalu mengatakan mengundurkan diri dari politik. Ini merupakan keputusan yang mengejutkan dan memicu spekulasi bahwa ia memuluskan jalan bagi putrinya.Sebelumnya Duterte diperkirakan akan bertarung untuk menjadi wakil presiden, langkah yang ditentang sebagian besar warga Filipina karena melanggar spirit konstitusi yang membatasi kesempatan kepada presiden hanya untuk menjabat satu kali agar tidak menyalahgunakan kekuasaan. VOA Indonesia