Komplotan pembobol ATM menggunakan alat deep skimming tercanggih untuk membobol nasabah Bank melalui mesin ATM. Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mengungkap pembobolan ATM yang dikendalikan oleh warga negara asing dari luar negeri.Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Yusri Yunus yang berhasil ditangkap sekarang ini merupakan jaringan paling bawah."Awalnya ada 2 WNA (yaitu) Rusia dan Belanda. (inisial) VK rusia, NG WNA Belanda. RW adalah WNI," ungkap Yusri di Lobby halaman Polda Metro Jaya, Rabu (15/9/2021).VK sudah lebih dari 1 tahun di Indonesia. Bekerja sebagai tour guide. Sedangkan NG baru 4 bulan di Indonesia.Modusnya dengan menempelkan alat deep skimming di mulut ATM yang menjadi sasaran."Di dalam ATM ada alat khusus deep skimming. Pada saat ambil uang, data tanpa disadari akan masuk. Lalu dipindahkan dalam blank card," ungkap Yusri.Proses pemindahan ke blank card setelah data nasabah didapat maka data tersebut akan dikirimkan terlebih dahulu ke luar negeri."Yang sudah diiisi data nasabah yang didapat dari link diatasnya. Akun tokyo 1880. Dapat perintah dari akun tersebut," jelas Yusri.[caption id="attachment_494018" align="alignnone" width="900"] Barang bukti pembobolan ATM. (Foto: Putra)[/caption]Yusri menjelaskan alat yang digunakan merupakan terbaru dan paling canggih."Alat ini termasuk alat tercanggih, ini model baru," jelas Yusri.Setelah itu ketiga orang tersangka tersebut bertugas menarik dan mentransfer uang yang didapat."Tugasnya mereka ambil uang di ATM dan mentransfer. Modusnya menggunakan blank card," ujar Yusri.Setelah itu mereka baru mendapatkan komisi sekitar 10 persen dari jumlah uang yang mereka transfer."Dapat uang 10 sampai 20 persen. Sudah ambil 3 miliar dalam kurun waktu setengah tahun," ungkap Yusri.Total uang yang sudah mereka curi mencapai 17 miliar."Total sudah 17 miliar. Dari akun rekening nasabah di Indonesia. Saudara RW Ditemukan 950 lebih blank card yg ada," ucap Yusri.Untuk otak pelaku saat ini masih DPO karena berada di luar negeri."Ini adalah layer dibawah. Tersangka utama ada di luar negeri dan kita sudah tahu identitasnya," ungkap Yusri.Sedangkan Dir reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol. Auliansyah Lubis menjelaskan selain alat deep skimming pelaku juga merubah keyboard ATM sehingga PIN ATM bisa diketahui."Keyboard-nya kalau kita jeli bisa lihat yg beda," kata Auliansyah.Para tersangka ditangkap di wilayah Bekasi Jawa Barat. Mereka dijerat dengan Pasal 30 Ayat 2, Pasal 6, Pasal 32 Juncto Pasal 48, Pasal 36 dan Pasal 38 Juncto Pasal 51 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 19 tentang ITE. Mereka juga dijerat Pasal 363 dan 236 KUHP ancaman pidana maksimal tujuh tahun penjara.