Kaki Disambar Buaya, Husnudhon Alami 20 Luka Gigitan

Kaki Disambar Buaya, Husnudhon Alami 20 Luka Gigitan (Foto : )

Seorang pria bernama Husnudhon asal Kabupaten Tanggamus Lampung, berhasil selamat dari serangan buaya setelah berukuran tiga meter. Seorang pria bernama Husnudhon, digigit buaya muara berukuran tiga meter, ketika hendak mencari udang untuk umpan memancing di pantai,Akibat gigitan buaya tersebut, pria asal Pekon Kampung Baru, Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus, Lampung itu,  mengalami 20 luka menganga di kaki kirinya.[caption id="attachment_491490" align="alignnone" width="900"] Husnudhon korban gigitan buaya muara (antv / Pujiansyah)[/caption]Peristiwa ini bermula, ketika nelayan berusia 29 tahun itu sedang mencari udang dipantai Sawmill yang berlokasi tidak jauh dari rumahnya.Saat itu, korban sedang mencari udang bersama lima orang nelayan lainnya. Tanpa disadari, kaki sebelah kirinya disambar buaya. Dalam keadaan panik, Husnudhon memukul kepala buaya itu,  hingga reptil berdarah dingin tersebut melepaskan gigitannya.Korban berhasil selamat dari serangan buaya setelah tiga orang temannya membantu menyelamatkan Husnudhon ke pinggir pantai, dan mengusir buaya yang masih penasaran.Kejadian digigit buaya ini, bukan kali pertama dialami Husnudhon. Pada 2019 lalu, ia juga pernah diserang buaya di lokasi yang sama. Saat itu, buaya sukses membuat 11 cetakan gigi di kaki kanan Husnudhon.Hingga saat ini Husnudhon masih belum bisa  berjalan dań beraktivitas, karena luka gigitan buaya belum sembuh.Serangan buaya terhadap warga di pantai Sawmil kerap terjadi. Berdasarkan data pihak Kecamatan Pematang Sawa, Tanggamus, pada tahun 2021, ada 10 orang nelayan yang menjadi korban serangan reptil bernama latin Crocodylus porosus itu.Di Pantai Sawmil yang menjadi salah satu habitat buaya muara, populasi buaya air asin ini masih terbilang banyak. Biasanya, buaya akan menampakan diri pada sore hari.Petugas dari Kecamatan Pematang Sawa menghimbau agar warga lebih berhati-hati saat mencari ikan atau udang di pantai Sawmil, karena sewaktu-waktu buaya-buaya itu bisa saja muncul dan menyerang. Pujiansyah- Hardi | Tanggamus, Lampung