Konvoi Sepeda Anak-Anak dan Orang Tua Tidak Patuhi Prokes Dibubarkan Ganjar

Konvoi Sepeda Anak-Anak dan Orang Tua Tidak Patuhi Prokes Dibubarkan Ganjar (Foto Humas Pemprov Jateng) (Foto : )

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membubarkan konvoi sepeda yang pesertanya tidak mematuhi penerapan protokol kesehatan (prokes). Sehingga hal itu berpotensi memperluas penyebaran Covid-19. Pembubaran konvoi sepeda yang diikuti ratusan pesepeda itu terjadi di Kawasan Pucanggading, Desa Batursari, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Minggu (29/8/2021).Saat bersepeda di kawasan tersebut, Ganjar melihat ada kerumunan warga yang terdiri atas anak-anak hingga dewasa di halaman Masjid Jami Baitul Muttaqin.Setelah ditanya lebih lanjut, ternyata mereka merupakan peserta acara "Pit-pitan Bareng", serta sedang bersiap untuk konvoi."Mas, 'jenengan' tidak pakai masker, 'jenengan' juga. Panitianya siapa ini?," kata Ganjar saat mencari panitia atau penanggung jawab pelaksana kegiatan tersebut di lokasi.Ternyata orang yang ditemui pertama dan tidak mengenakan masker itu adalah penanggung jawab kegiatan.Mengetahui hal itu, Ganjar langsung memberikan peringatan kepada panitia terkait kegiatan yang melanggar protokol kesehatan tersebut."Mas, 'jenengan' tahu tidak ini belum boleh? Kasihan lho mas anak-anak ini. Kita Covid-nya sudah mau baik lho. Kalau begini caranya rusak nanti, Mas. Ada izin tidak dari kepolisian?" kata Ganjar kepada panitia.Jawaban dari orang yang mengaku penanggung jawab kegiatan itu justru membuat Ganjar semakin kesal. Apalagi orang itu membawa anak-anak sebagai alasan."Tidak ada, Pak. Ini dari anak-anak. Ini cuma berputar satu RW," ujar pria yang mengenakan baju lurik tersebut.Mendengar jawaban itu, Ganjar langsung meminta agar panitia segera mengakhiri kegiatan tersebut karena banyak panitia, peserta. Maupun orang tua yang mengikuti atau menyaksikan acara itu tidak mengenakan masker."Tidak-tidak, langsung bubar, itu ibu-ibunya juga tidak pakai masker semua. 'Jenengan' tadi juga tidak pakai masker, kalau begini, terus nanti saya marah, 'jenengan' gak enak. Kalau ini saya bubarkan pasti gak enak," kata Ganjar.