Presiden Filipina Rodrigo Duterte Setuju Jadi Kandidat Wapres di Pemilu 2022

rodrigo duterte reuters (Foto : )

Presiden Filipina Rodrigo Duterte setuju menjadi kandidat wakil presiden dalam pemilu 2022. Jika menang pemilu, ini akan membuatnya tetap berkuasa secara tak langsung selama enam tahun berikutnya.  Partai berkuasa di Filipina, PDP Laban pada Selasa (24/8/2021) mengumumkan, Presiden Rodrigo Duterte sudah setuju menjadi kandidat wakil presiden di pemilu 2022.Pengumuman ini dikeluarkan menjelang digelarnya majelis nasional pada 8 September 2021.Diperkirakan PDP Laban juga  akan mendukung asisten Duterte yang sekarang ini menjadi senator, Christopher “Bong” Go, untuk menjadi kandidat presidennya dalam pemilu 2022."Duterte melakukan pengorbanan dan memperhatikan tuntutan rakyat,” kata Karlo Nograles, Eksekutif Wakil Presiden PDP Laban, dalam suatu pernyataan.Nograles menyebut, langkah itu akan menjamin kelangsungan program-program pemerintah selama lima tahun terakhir, termasuk dalam untuk mengatasi peredaran narkoba.Di Filipina, masa jabatan presiden dibatasi hanya satu kali untuk masa enam tahun. Sementara masa jabatan Duterte akan berakhir pada Juni 2022.Namun para pengamat negeri itu menilai pencalonan Duterte sebagai wakil presiden dianggap sebagai upayanya untuk melanggengkan kekuasaannya secara tak langsung.Sementara para pengkritiknya menduga Duterte  membuat rencana untuk mempertahankan kekuasaan melalui jabatan wakil presiden. Ia diduga akan mengambil alih jabatan presiden jika sekutunya, Go, menang dan kemudian mengundurkan diri.Duterte sendiri dalam beberapa kesempatan mengaku ingin Go menjadi penggantinya. Dukungannya pada tahun 2019 membantu Go menjadi senator, jabatan yang ia emban selain tugas-tugasnya sebagai asisten pribadi Duterte.Go telah menjadi asisten terdekat presiden berusia 76 tahun itu sejak akhir 1990-an, sewaktu Duterte menjadi anggota Kongres mewakili Davao City.Ketika diminta untuk berkomentar, Go mengatakan ia lebih ingin berfokus pada usaha mengatasi pandemi.“Saya masih belum berminat (menjadi presiden). Vaksin lebih dulu sebelum politik,” kata Go, yang memimpin komite kesehatan di Senat kepada Reuters.Sedangkan Duterte telah menyatakan ingin melindungi diri dari kemungkinan tindakan hukum sewaktu meninggalkan jabatannya.Ini termasuk kemungkinan investigasi oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas kejahatan melawan kemanusiaan.Jaksa penuntut ICC telah berupaya meminta izin meluncurkan investigasi resmi atas kasus-kasus pembunuhan selama perang melawan narkoba selama pemerintahan Duterte. VOA Indonesia