Presiden Joko Widodo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh maksimal 5,5 persen dengan inflasi 3 persen. Usai Sidang Tahunan MPR RI, Ketua DPR RI Puan Maharani membuka rapat Paripurna DPR RI yang kesatu Masa Persidangan Pertama 2021-2022.Dalam rapat paripurna, Presiden Joko Widodo menyampaikan Rancangan Undang-undang (RUU) APBN 2022.Dengan berpijak pada kebijakan reformasi struktural serta memperhitungkan dinamika pandemi Covid-19 di Indonesia, asumsi indikator ekonomi makro 2022 diperkirakan 5-5,5 persen ."Kita akan berusaha maksimal mencapai target pertumbuhan di batas atas, yaitu 5,5 persen. Namun, harus tetap waspada, karena perkembangan Covid-19 masih sangat dinamis," katanya.Menurutnya, pemerintah akan menggunakan seluruh sumber daya, analisis ilmiah, dan pandangan ahli untuk terus mengendalikan Pandemi Covid-19.Dikatakan, tingkat pertumbuhan ekonomi ini juga menggambarkan proyeksi pemulihan yang cukup kuat, didukung oleh pertumbuhan investasi dan ekspor sebagai dampak pelaksanaan reformasi struktural.Jokowi mengatakan, inflasi akan tetap terjaga pada tingkat 3 persen. Ini menggambarkan kenaikan sisi permintaan, baik karena pemulihan ekonomi maupun perbaikan daya beli masyarakat.Rupiah diperkirakan bergerak pada kisaran Rp14.350 per US Dollar, dan suku bunga Surat Utang Negara 10 tahun diperkirakan sekitar 6,82 persen, yangmencerminkan fundamental ekonomi Indonesia dan pengaruh dinamika global.Sedangkan harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan akan berkisar pada 63 dollar AS per barel.Lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 703.000 barel dan 1.036.000 barel setara minyak per hari.Berikut videonya:https://www.youtube.com/watch?v=9PA2cTjYmlQ
Jokowi Proyeksikan Ekonomi RI 2022 Tumbuh Maksimal 5,5 Persen, Inflasi 3 Persen
Senin, 16 Agustus 2021 - 11:28 WIB
Baca Juga :