Kantor Depo LRT Meledak, Operasional LRT Sempat Tergangu 20 Menit

Sebuah ledakan terjadi di Kantor LRT Kelapa Gading, Jakarta Utara. Akibat persitiwa itu, operasional LRT sempat terhenti sekitar 20 menit. Kantor Depo  LRT Kelapa Gading, Jakarta Utara,  Selasa (3/8) meladak. Ledakan keras terdengar berasal dari lantai 4 kantor, yang beralamat di kawasan Pegangsaan Dua.Ledakan kemudian memunculkan kobaran api yang sempat merambat untuk melumat sejumlah peralatan yang ada di lantai 4.Sekretaris Perusahaan PT Lintas Raya Terpadu Jakarta, Ira Yuanita mengatakan ledakan terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, dibarengi dengan suara yang cukup keras."Terdengar bunyi yang cukup keras di Lantai 4 gedung, saat ledakan terjadi sempat ada satu titik api. " Ujar Sekretaris Perusahaan PT Lintas Raya Terpadu Jakarta, Ira Yuanita. Selasa (3/8) Siang.Ira menambahkan seluruh fungsi gedung yang berkaitan dengan keselamatan salah-satunya adalah water sprinkler berfungsi normal. Sehingga sebelum regu pemadam Kebakaran datang kelokasi , api sebelumnya sudah dapat dipadamkan.Tim Gegana Polda Metro Jaya sempat dikerahkan ke lokasi kejadian. Namun dipastikan tidak ada benda-benda yang mencurigakan yang menimbulkan ledakan.Polisi langsung memasang garis polisi di areal gedung untuk proses penyelidikan.Kapolsek Kelapa gading, AKP Rio Mikael mengatakan hasil penyelidikan, Ledakan di lantai empat itu diduga akibat pengisian  nitrogen  AC di atap gedung.Namun tiba-tiba terjadi ledakan yang berimbas ke ruangan yang berada di lantai 4 gedung.“Dugaan sementara ledakan yang menjadi sumber awal kebakaran berasal dari pengisian nitrogen AC atau pendinginan udara.” Ujar Kapolsek Kelapa gading, AKP Rio Mikel. Selasa (3/8) Siang.Pihak perusahaan LRT Jakarta memastikan api sudah padam dan seluruh pegawai yang bekerja di dalam gedung berhasil dievakuasi.Kejadian selasa pagi itu, sempat membuat operasional LRT terhenti sekitar 20 menit. Saat ini, sudah kembali normal.Saat ini, Operasional LRT Jakarta dialihkan sementara ke gedung lainnya di dalam areal stasiun hingga kantor bisa kembali digunakan. Ong Suhirman | Jakarta