Cerita Pelari Wanita Belarusia Takut Dibui Jika Pulang dari Olimpiade Tokyo

Belarusian athlete Krystsina Tsimanouskaya is seen at Haneda international airport in Tokyo, Japan (Foto : )

Seorang pelari wanita Belarusia mengaku takut dipenjara jika pulang dari Olimpiade Tokyo. Sebelumnya ia mengkritik pelatihnya di media sosial lalu mendadak dipulangkan sebelum pertandingan.Adalah Kristina Timanovskaya, seorang sprinter wanita dari Belarusia, yang mengaku takut ditangkap dan dipenjara jika pulang dari Olimpiade Tokyo.Dalam wawancara dengan sebuah media daring Belarusia, Kristina menceritakan bagaimana dirinya dipaksa pulang ke tanah air sebelum pertandingan.Menurutnya, pemulangan dirinya ke Minks adalah sebuah pemaksaaan yang dilakukan otoritas negaranya."Saya takut kemungkinan dipenjara di Belarusia," kata Kristina dari Bandara Haneda, Tokyo, Jepang.Saya tidak takut dipecat atau dikeluarkan dari tim nasional. Saya cuma khawatir dengan keselamatan saya. Dan saya kira, saat ini adalah momen yang tidak aman bagi saya di Belarusia," katanya"Saya tidak berbuat apapun, tapi mereka menarik saya untuk mengikuti lomba 200 meter dan ingin memulangkan saya ke tanah air," paparnya lagi.Sebelumnya, Kristina sempat mengeluh di akun Instagramnya pada 30 Juli 2021. Namanya dimasukkan dalam daftar lomba lari 4x400 meter tanpa sepengetahuan dirinya.Ia mengaku kecewa dan marah karena tidak pernah mengikuti lomba 4 x 400 meter selama ini. Kekecewaan itu ia luapkan di akun Instagram miliknya.Tak berapa lama ofisial tim menelepon Kristina dan mengancam untuk segera menghapus video keluhannya jika masih ingin ikut lomba."Pertama saya menolak menghapusnya (video keluhan) untuk waktu yang lama. Tapi kemudian saya menghapusnya, jadi mereka berhenti menelepon saya," kata Kristina.Namun masalah tidak selesai sampai disitu saja. Seorang ofisial kemudian mendatangi kamarnya pada Minggu (1/8/2021) sore waktu setempat. Ofisial itu mengatakan, Kristina harus sudah berada bandara dalam waktu beberapa jam.Kristina kemudian mulai berkemas di dalam kamar namun tidak melakukannya secara buru-buru. Meski demikian, si ofisial terus memeriksanya setiap 10 menit sekali untuk segera berangkat ke bandara.Setelah menghubungi suami dan kerabat, Kristina akhirnya berangkat ke bandara lalu menghubungi polisi di sana.Menurutnya, kepala pelatih tim atletik nasional menyebut, hal ini bukan lagi di ranah federasi atletik atau kementerian lagi, tapi level lebih tinggi.Merespon penarikan Kristina dari Olimpiade Tokyo, Komite Nasional Olimpiade Belarusia menegaskan, atlet itu ditarik setelah evaluasi dari dokter terkait emosi dan psikisnya.Namun hal itu dibantah Kristina dengan menyebut tidak ada dokter yang datang untuk mengobservasi dirinya.“Saya memiliki kondisi psikologis yang baik, meskipun faktanya situasi seperti itu sedang terjadi. Saya bertahan dengan normal, saya tidak memiliki masalah kesehatan, tidak ada trauma, tidak ada masalah mental. Saya sudah siap untuk lari,” kata Kristina lagi.Sementara Juru Bicara Komite Olimpiade Internasional (IOC) Mark Adams mengatakan, pihaknya sedang menangani kasus ini.Dikatakan, IOC akan melanjutkan pembicaraan dengan Kristina yang masih berada di Tokyo Jepang pada Senin ini.CNN