Sementara, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Tjut Rifameutia Umar Ali menyampaikan bahwa, UMKM tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kampus, dimana banyak pedagang di sekeliling kampus yang harus berjuang untuk menghadapi situasi pandemi di saat proses belajar mengajar secara daring diterapkan.“Sehingga mereka tidak bisa berdagang di lingkungan kampus lagi. Mereka harus memikirkan peluang lain yang mungkin selama ini tidak pernah mereka pikirkan sebelumnya. Tentunya mereka membutuhkan kemampuan dan resiliensi yang tinggi untuk dapat mengatasi kesulitannya,” ujar Tjut Rifameutia.Sementara, Gus Minging DS, Psikolog, yang juga berkecimpung dalam dunia wirausaha dan UMKM menambahkan, sebagai pengusaha memang perlu memiliki resiliensi yang tinggi, terutama saat menghadapi kondisi pandemi.“Fokus pada apa yang bisa kita lakukan dari pada mengeluh tentang apa yang tidak bisa kita lakukan. Kita perlu mendefinisikan ulang arti kepuasan hidup dan mentransformasi bisnis ke digital, serta mencari cara baru dalam proses bisnis guna menjawab kebutuhan pandemi dengan terus berkreasi untuk lentur dan lenting dalam berbisnis. Terus melangkah, bertranformasi dan be resilient ," tandas Gus Minging.
Penelitian Tim Psikolog UI: UMKM Perlu Lebih Resilien untuk Bangkit
Sabtu, 31 Juli 2021 - 12:26 WIB