Di Meksiko, sejumlah pemuja Maradona baru-baru ini juga meresmikan Gereja Maradona pertama di negara itu.
Mendiang Diego Maradona sering dijuluki "Dewa Sepak Bola". Tak mengherankan bila kemudian muncul sejumlah gereja yang ikut mengagungkan nama pesepak bola legendaris asal Argentina itu, dan menyertakan keharuman namanya.
Di Gereja Maradona pertama di San Andres Cholula, Meksiko, foto-foto bintang sepak bola Argentina itu menghiasi dinding-dinding bangunan.
Layar-layar besar yang dipasang di dalam gereja itu memutar klip video dari pemain sepak bola Argentina yang pernah menjadi salah satu pemain terbaik dunia dan yang memimpin negaranya meraih gelar Piala Dunia 1986, sebelum akhirnya terjerumus dalam penggunaan kokain dan menderita obesitas.
[caption id="attachment_480178" align="alignnone" width="500"] Sebuah altar dengan memorabilia dipajang di Gereja Maradona, San Andres Cholula, negara bagian Puebla, Meksiko, Minggu, 18 Juli 2021. (Foto: VOA Indonesia/AP)[/caption]
Gereja ini memang bukan gereja pertama di dunia yang mengagungkan nama Maradona. Gereja Maradona pertama didirikan di Rosario, sebuah kota di utara Buenos Aires, oleh Hernan Amez dan Alejandro Veron pada tahun 1998. Namun, gereja yang satu ini merupakan gereja pertama sejenis di Meksiko, dan bukan tidak mungkin menjadi cikal bakal munculnya gereja-gereja lain yang didirikan para penggemar mendiang Maradona.
Marcelo Buchet adalah salah satu pendiri Gereja Maradona Meksiko. Ia mengatakan sebagian besar orang Argentina menganggap Maradona sebagai dewa sepak bola Argentina.
"Saya percaya semua orang Argentina menyukai Maradona. Mungkin hanya ada satu atau dua orang yang tidak menyukai Maradona. Maradona pada masanya memberi kami banyak identitas. Sebelum Maradona, jika bicara soal Argentina, pada umumnya orang bicara tentang Saint Martin atau Perang Falkland. Namun, kemudian, sejak 1986, Maradona menciptakan identitas membanggakan bagi orang Argentina. Ada banyak kebanggaan menjadi orang Argentina."
[caption id="attachment_480179" align="alignnone" width="500"] Gereja Maradona di sebelah kedai pizza di San Andres Cholula, negara bagian Puebla, Meksiko, Minggu, 18 Juli 2021. (Foto: VOA Indonesia/AP)[/caption]
Jemaat Gereja Maradona menghormati 22 Juni 1986 sebagai Hari Paskah-nya gereja itu. Hari itu merupakan hari bersejarah bagi rakyat Argentina karena Maradona berhasil menjebol gawang Inggris di perempat final Piala Dunia lewat permainan kontroversialnya yang dijuluki “the Hand of God” atau "Tangan Tuhan”. Pada tahun itu pula, Argentina menjuarai Piala Dunia setelah mengalahkan Jerman Barat di final dengan skor 3-2.
Buchet sendiri pindah ke Meksiko 20 tahun lalu. Pertama kali ia mengungkapkan ide mendirikan gereja itu adalah kepada Maradona sendiri, ketika mereka berdua bertemu sewaktu Maradona melatih tim Dorados Football di Culiacan Sinaloa pada 2018.
"Ketika ia datang, saya dan keluarga saya memiliki kesempatan untuk bersamanya. Saat saya mengatakan kepadanya bahwa saya ingin membuat Gereja Maradona, ia mengatakan, 'lakukan'. Ia mengatakan kepada saya bahwa jika saya ingin melakukannya, lakukan saja, bukan hanya membicarakannya,” jelasnya.
[caption id="attachment_480180" align="alignnone" width="500"] Pendiri Gereja Maradona Marcelo Buchet (kiri) bersama Raul Martinez saat berkunjung ke gereja tersebut di San Andres Cholula, negara bagian Puebla, Meksiko, Minggu, 18 Juli 2021. (Foto: VOA Indonesia/AP)[/caption]
Ide itu sempat terpendam selama tiga tahun karena berbagai kemalangan menimpa keluarganya dan juga kematian idolanya.
"Tahun lalu kakak saya meninggal, ibu saya meninggal, sahabat saya meninggal, dan Maradona meninggal pada hari ulang tahun putri saya. Keesokan harinya saya mulai mengubah restoran ini menjadi gereja dan berkata 'saya akan membuat gereja', saya tidak peduli apa yang terjadi.”
Marcelo Buchet awalnya mengira akan ada tentangan keras karena memberikan label tempat ibadah yang didirikannya sebagai gereja. Namun, ia mengatakan sejauh ini sambutannya positif.
Ada lebih dari 1.000 pengunjung di pekan pertama pembukaanya, dan 80 persen di antaranya adalah perempuan.
Seorang pengurus Gereja Maradona di Argentina, Marcela Amez, mengingatkan banyak anggota jemaat gereja itu mungkin tidak benar-benar menganggap Gereja Maradona sebagai gereja. Namun Buchet tidak setuju, dan mengatakan, para anggota gereja sangat menyadari kelemahan manusia dewa mereka.
[caption id="attachment_480181" align="alignnone" width="500"] Raul Martinez, seorang pengunjung, berpose dengan replika Piala Dunia FIFA, di Gereja Maradona di San Andres Cholula, negara bagian Puebla, Meksiko, Minggu, 18 Juli 2021. (Foto: VOA Indonesia/AP)[/caption]
Maradona pernah berjuang melawan kecanduan narkoba dan obesitas. Ia juga pernah dikeluarkan dari pertandingan Piala Dunia karena terbukti melakukan doping. Maradona juga pernah dijatuhi hukuman penjara karena menembakkan senapan angin ke arah wartawan.
Raul Martinez, salah satu pengunjung Gereja Maradona di Meksiko, mengatakan, "Saya tidak ingin melewatkan kesempatan melihat gereja ini, untuk mengetahui apa isinya, untuk mengetahui apakah gereja itu memiliki beberapa benda milik Diego Maradona. Saya terkejut ketika mengetahui bahwa mereka memiliki jersey yang ditandatangani oleh Maradona.”
VOA Indonesia