Inpirasi di Tengah Pandemi, Berbagi untuk Pasien Isoman ala Gufron, Sang Penjual Bubur Ayam

Inpirasi di Tengah Pandemi, Berbagi untuk Pasien Isoman ala Gufron, Sang Penjual Bubur Ayam (Foto Dok. Istimewa) (Foto : )

Sejak pertengahan 2020, ketika itu memasuki pandemi Covid-19, Gufron, pemilik Bubur Ayam Alan Jaya telah berfikir untuk bisa berbagi. Saat itu ia memikirkan bagaimana orang-orang yang tengah menjalani isolasi mandiri memenuhi kebutuhan pangannya. Apalagi yang tinggal di rumah atau kamar kontrakan."Gimana mau bisa isoman (isolasi mandiri, red) kalau tidak ada yang menyuplai makanan," ujar Gufron saat dihubungi.Kemudian, lanjut Gufron, istrinya dan ibu-ibu di lingkungan sekitar tempat tinggalnya mulai menggalang dana kebutuhan yang sedang isolasi mandiri. Sedangkan Gufron berinisiatif mulai menyediakan sarapan dan makan malam dengan menu bubur."Selain itu (makan), juga kebutuhan lain," ujarnya.Kemudian saat diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Bandung, Gufron memperluas bantuannya.Dia mulai membuat pengumuman di media sosial bagi masyarakat, kalau ada keluarga, sahabat. Atau siapapun di Kota Bandung yang tengah isolasi mandiri serta membutuhkan sarapan dan makan malam. Maka bisa menghubungi Bubur Ayam Alan Jaya."Ini Gratis untuk makan yang sedang isolasi mandiri, kami antarkan langsung melalui layanan antar," kata Gufron.Dia pun menambah persyaratan bagi permohonan bantuan agar melampirkan Hasil PCR Positif.Kemudian untuk radius 2 km dari outlet gratis ongkos kirim, lebih dari itu ongkos kirim ditanggung penerima.Titik Lokasi pengiriman di Jalan Terusan Suryani No 30 Kelurahan Warung Muncang Kecamatan Bandung Kulon.Pemesanan cukup mengetik Nama, Alamat Lengkap, dan Photo hasil PCR Positif. Berbagi bubur ini sudah berlangsung sejak 7 Juli lalu.Untuk jam operasional, menurut Gufron, untuk pagi pukul 06.00 sd 09.00 WIB dan sore jam 16.00 sd 19.00 WIB."Apabila stok berjalan habis maka akan dikirim keesokan harinya," ujarnya.Dia mengatakan, hingga saat ini sudah 2.500-3.000 porsi bubur yang dibagikan gratis kepada masyarakat yang membutuhkan. Untuk pengantaran paling jauh ke Cikadut dan Kabupaten Bandung Barat.Gufron menyebut, kendala yang dihadapi saat ini di antaranya membeli wadah plastik, karena sedang PPKM Darurat jadi toko banyak yang tutup. Selain itu, ongkos kirim bubur yang mahal kalau jarak pengiriman jauh.Dia bersyukur kegiatan bagi sarapan dan makan malam bubur ini mulai ada yang membantu."Awalnya (berasal dari) dana tabungan buat kredit rumah, tapi untuk sekarang sudah ada yang sedikit-sedikit membantu," tutur Gufron.Arya Sinulingga, Koordinator Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Indonesia (KPCPEN) pun mengapresiasinya.Menurut Arya apa yang dilakukan Gufron adalah contoh nyata bagaimana mengahadapi situasi tingginya kasus harian Covid-19. Yakni perlu adanya sebuah kolaborasi yang tangguh dari seluruh elemen masyarakat.“Di masa-masa seperti inilah kita tunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang tangguh dan kuat. Bangsa yang diisi masyarakat dengan kepedulian tinggi, saling membantu. Kita harus bergotong royong agar kita bisa segera pulih dan bagkit dari pandemi ini,” tambah Arya.