Kasus penularan Covid-19 di Kota Salatiga terbilang tinggi. Tinggi mobilitas warga diduga sebagai biang keladinya. Karena itu, Pemerintah ambil langkah agar masyarakat sehari diam di rumah. Kasus Covid-19 di Kota Salatiga, Jawa Tengah, terus mengalami peningkatan yang siginifikan.Penyebaran virus corona begitu cepat membuat sejumlah rumah sakit di kota itu, disesaki pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Tingkat keterisian rumah sakit hampir mencapai 90 persen bahkan ada yang tidak lagi mampu menampung pasien.Wali Kota Salatiga, Yuliyanto menyebutkan salah satu penyebab lonjakan Covid-19 adalah mobilitas masyarakat yang cenderung tinggi. Upaya mengendalikan mobilitas masyarakat, Pemerintah Kota Salatiga menerapkan gerakan sehari dirumah aja.Yulianto menambahkan pihaknya mengharapkan kebijakan Salatiga di Rumah Saja yang dipadu dengan PPKM Darurat mampu menekan lonjakan penyebaran Covid-19.“ Hari ini dengan Salatiga di Rumah Saja, kita lihat jalanan lengang. Masyarakat mematuhi imbauan tersebut karena memiliki kesadaran agar keadaan menjadi lebih baik,” Jelas Yulianto. Minggu ( 4/7) Siang.Guna mendukung gerakan satu hari dirumah saja, Pemerintah Kota Salatiga menutup akses jalan utama masuk ke kota salatiga.Setidaknya ada 3 ruas jalan yang ditutup bagi warga Salatiga maupun warga dari luar Kota Salatiga. Akses utama yang ditutup adalah Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Imam Bonjol dan Jalan Fatmawati.Penutupan berlaku mulai pukul 07.00-16.00 WIB.Sementara pengendara yang melintas menuju arah Boyolali maupun Kabupaten Magelang dialihkan melalui Jalan Lingkar Salatiga.[caption id="attachment_476440" align="alignnone" width="901"]
Tekan Kasus Covid-19, Salatiga Terapkan Gerakan Sehari di rumah
Senin, 5 Juli 2021 - 14:54 WIB
Baca Juga :