Terbatas Ruang Isolasi, Pasien Covid-19 Terpaksa Dirawat di Ambulans.  

Seorang pasien yang bergejala Covid-19 sedang memperoleh layanan rawat darurat di sebuah mobil ambulans rumah sakit( Foto: Denden Ahdani/ANTV) (Foto : )

Tingginya lonjakan kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya mengakibatkan ruang instalasi RSUD Dokter Soekardjo tak mampu menampung antrean pasien yang menunggu ruang isolasi.   Angka kasus Covid-19, di Kota Tasikmalaya, terus melonjak. Warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 membeludak, memadati rumah sakit rujukan RSUD Dokter Daerah Soekardjo Tasikmalaya.Pasien Covid-19 terus membanjiri antrean di ruang instalasi gawat darurat  sehingga ruang instalasi tak mampu menampung antrean pasien untuk mendapatkan layanan rawat inap di rumah sakit ini.Kondisi itu, mengakibatkan seorang pasien Covid-19 terpaksa di rawat di mobil ambulans.Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat mengakui pasien yang memadati di rumah sakit ini, mereka yang mengantre ruang isolasi.“ Antrean ini sedang menungu ruang yang kosong, dan ada juga pasien yang sedang menunggu hasil,” Ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangkat. Kamis (24/6) Siang.Umumnya pasien Covid-19 menunggu antrean untuk bisa masuk dan memperoleh ruang perawatan.Antrean juga disebabkan selama ini rumah sakit di Kota Tasikmalaya ini, tak bisa menolak pasien rujukan Covid-19 dari daerah lain.Uus  menambahkan pihak rumah sakit  sejak kemarin sudah mengantisipasi dengan menambah sebanyak 30 tempat tidur.Namun, tingkat keterisian pasien covid-19 di rumah sakit rujukan ini hingga hari ini sudah mencapai 95 persen lebih.Akibatnya 11 pasien Covid-19 masih menunggu di luar ruang instalasi karena keterbatasan ruangan rawat inap.“Sekarang yang di ambulans ada 11 mobil antrean dan empat di antaranya akan masuk ruang isolasi karena ada yang kosong," tambah Uus.Data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat hingga hari kamis kasus penyebaran Covid-19 secara akumulasi sudah berjumlah 7.972 kasus.Sebanyak 7.043 orang sudah sembuh,  728 masih aktif dan 201 orang meninggal dunia.Pada kamis (24/6) ini, terjadi peningkatan sebanyak 75 kasus dibandingkan hari sebelumnya. Denden Ahdani | Tasikmalaya