, yang memulai untuk mengakhiri cancer maupun covid-19," katanya."Kebetulan kita membangunnya, apakah tidak boleh kita memulai duluan? Iya, saya serahkan jawaban ke semua orang, apakah Indonesia tidak boleh memulai duluan? Saya tidak tahu untuk jawaban itu," kata pria berpangkat Letnan Jenderal TNI itu. Gandeng Perusahaan Amerika Serikat Diketahui, tim penelitian untuk Vaksin Nusantara ini, bermitra dengan perusahaan asal Amerika Serikat yaitu Aivita Biomedical. Badan POM RI mengungkap bahwa perusahaan tersebut memiliki andil lebih besar dalam penelitian yaitu untuk membentuk komponen penting di dalam vaksin tersebut.Terawan menjelaskan bahwa ia sengaja menggandeng perusahaan tersebut demi mencapai standard vaksin secara global. Dengan harapan, lanjutnya, vaksin ini dapat disebarluaskan ke berbagai negara yang juga membutuhkan."Sengaja saya menggandeng Amerika, supaya standardisasinya sama dan tujuannya apa di kemudian hari, bahwa apa yang kita kerjakan di Indonesia ini bukan sekadar standar Indonesia, tapi standarnya juga mengacu pada luar sehingga nantinya juga diakui," ujarnya.Apabila ada yang merasa bahwa Vaksin Nusantara adalah buatan Amerika, Terawan menyebut itu hanya persepsi tiap individu. Sejatinya, vaksin ini memiliki tujuan untuk memberantas pandemi dengan bantuan tim peneliti dari negeri paman sam itu."Dan bisa juga karena ada teman ini merupakan jalinan riset bersama ya ada juga teman Amerika, ada juga teman Indonesia. Nah, itu mau disebut bagaimana, terserah dari jalan berpikirnya," kata dia."Yang paling penting kami percaya bahwa semua punya good way, punya keinginan yang baik, dan saya percaya, kalau kita bersama-sama, duduk bersama, kita mampu menyelesaikan pandemi ini dengan benar," ujar Terawan, seperti dikutip dari viva.co.id.
Terawan Curhat ke DPR Soal Vaksin Nusantara Dihentikan
Rabu, 16 Juni 2021 - 19:30 WIB
Baca Juga :