Diego Michiels Menjadi Pemain Naturalisasi Kelima Arema FC

Borneo FC Jamu Persela Minus Diego Michel (Foto : )

Diego Michiels menjadi pemain Naturalisasi kelima Arema FC. Diego Michiels menambah daftar pemain naturalisasi yang pernah dimiliki oleh Arema FC. Arema FC telah merekrut pemain naturalisasi asal Belanda Diego Michiels untuk mengarungi kompetisi Liga 1 2021-2022. Arema telah resmi memperkenalkan Diego Michiels sebagai pemain baru untuk Liga 1 2021-2022. Mantan kapten Tim Borneo FC ini bahkan sudah gabung dalam sesi latihan skuat Singo Edan pada Senin (14/6/2021) sore. Sebelum eks pemain Borneo FC itu, setidaknya terdapat empat pemain Arema FC yang berstatus pemain naturalisasi. Arema memiliki tim bertabur bintang di Indonesia Super League (ISL) 2013. Pelatih Rahmad Darmawan saat itu tidak hanya merekrut empat pemain asing, yakni Thierry Gathuessi (Kamerun), Keith Kayamba Gumbs (Saint Kitts and Nevis), Alberto Goncalves (Brasil), dan Muhammad Ridhuan (Singapura) yang pada putaran kedua digantikan Edmar Garcia (Australia). Kala itu, Arema pun memiliki tiga pemain ‘asing’ berstatus Warga Negara Indonesia (WNI). Mereka adalah mantan pemain impor yang sudah dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia. Inilah Pemain Naturalisasi Arema Sebelum Diego Michiels

  1. Cristian Gonezales
Cristian Gonzales adalah pemain naturalisasi pertama yang dimiliki Indonesia. Penyerang kelahiran Montevideo, Uruguay, 30 Agustus 1976 itu menjadi WNI pada 3 November 2010. Pemain yang dijuluki El Loco itu didatangkan Arema dari Persisam Samarinda pada musim 2013. Gonzales bertahan di Arema selama lima musim hingga Liga 1 2017 dan mencatatkan 85 gol dalam 102 laga resminya. Bersama Arema, Gonzales sudah meraih banyak trofi juara. Sebut saja juara Menpora Cup 2013, Piala Gubernur Jatim 2013, Trofeo Persija Cup 2013, Trofeo Persija Cup 2015, SCM Cup 2015, Inter Island Cup 2015, Bali Island Cup 2015, Sunrise of Java Cup 2015, Piala Bhayangkara 2016, Bali Island Cup 2016, Trofeo Bhayangkara Cup 2017, Piala Presiden 2017. Selain itu, ada tiga penghargaan pribadi untuk mantan pemain Timnas Indonesia itu. Mulai dari Pemain Terbaik Inter Island Cup 2015, Top Skorer Bali Island Cup 2016, hingga terakhir Top Skorer Piala Presiden 2017.  
  1. Greg Nwokolo
Greg Nwokolo merupakan penyerang sayap andalan Arema di ajang ISL 2013. Pemain kelahiran Onitsha, Nigeria, 3 Januari 1986 ini menjadi WNI pada 10 Oktober 2011. Pemain yang juga datang ke Arema bersama Victor Igbonefo dari Pelita Jaya itu hanya semusim bermain di Malang. Setelah bermain dalam 24 laga (1996 menit), dan mempersembahkan 15 gol, Greg pun memutuskan hijrah ke Persebaya Surabaya. Sebelum meninggalkan Arema, Greg sempat mempersembahkan gelar juara turnamen pra-musim. Trofi Menpora Cup 2013 diraihnya bersama Arema.  
  1. Victor Igbonefo
Victor Igbonefo menjadi bagian penting kekuatan lini belakang Arema di ISL 2013. Bek tengah kelahiran Enugu, Nigeria, 10 Oktober 1985 ini dinaturalisasi pada 6 Oktober 2011. Pemain yang bergabung ke Arema bersama gerbong Pelita Jaya itu bermain hingga musim 2015. Ketika QNB League 2015 resmi dibubarkan lantaran PSSI dibekukan oleh Menpora, kariernya di Arema pun ikut berakhir. Selama tiga musim membela Arema, Victor tujuh kali mengecap gelar juara. Mulai dari juara Menpora Cup 2013, Piala Gubernur Jatim 2013, Trofeo Persija Cup 2013, Trofeo Persija Cup 2015, SCM Cup 2015, Inter Island Cup 2015, dan Bali Island Cup 2015.  
  1. Raphael Maitimo
Selain tiga pemain naturalisasi yang memperkuat Arema di ISL 2013 itu, ada pula sosok pemain naturalisasi lain seperti Raphael Maitimo yang bermain di Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016. Gelandang kelahiran Rotterdam, Belanda, 17 Maret 1984 itu dinaturalisasi 24 November 2012. Maitimo pun bermain di Arema cuma selama satu musim saja. Meski demikian, eks pemain Feyenoord itu sempat mempersembahkan dua trofi untuk Arema, yakni juara Piala Bhayangkara 2016 dan Bali Island Cup 2016. Selain mereka berempat, sebenarnya ada sejumlah pemain asing lain yang dulu pernah membela Arema, tetapi kini sudah memegang paspor Indonesia. Sebut saja Esteban Vizcarra, Alberto Goncalves, Fabiano Beltrame, dan Herman Dzumafo.