Pegawai RS Beli Kripik dan Minuman Soda Pakai ATM Korban Meninggal Covid-19

atm korban covid 1 (Foto : )

Pegawai rumah sakit di Birmingham, Inggris, yang mencuri kartu ATM milik pasien meninggal akibat Covid-19, ogah meminta maaf. Staf bernama Ayesha Basharat (23) itu menggunakan kartu ATM mendiang untuk membeli keripik, permen, dan minuman bersoda dari mesin penjual otomatis rumah sakit. Seperti diberitakan Daily Mail, kartu tersebut adalah milik wanita berusia 83 tahun yang meninggal di Rumah Sakit Birmingham Heartlands pada 24 Januari, dan dipakai 17 menit setelah dia mengembuskan napas terakhir. Basharat menggunakan tombol nirsentuh pada mesin penjual otomatis di rumah sakit untuk melakukan enam pembelian masing-masing senilai 1 pounds (Rp 20.000). [caption id="attachment_471320" align="alignnone" width="500"] Ayesha Basharat (23) menggunakan kartu bank pasien Covid yang sudah meninggal untuk membeli keripik, permen, dan minuman bersoda dari mesin penjual otomatis rumah sakit hanya 17 menit setelah pria berusia 83 tahun itu meninggal. (Foto: Daily Mail/WMP/SWNS)[/caption] Dia melakukan pembelian lagi 1 pounds malam itu lalu mencoba memakainya lagi ketika kembali bekerja empat hari kemudian. Di hari keempat kartu ATM tersebut telah diblokir, kata polisi. Basharat wanita asal Farm Road, Birmingham, awalnya mengklaim dia menemukannya di lantai dan mengira yang dipakai adalah kartunya sendiri saat membayar. Dia akhirnya mengakui melakukan pencurian dan penipuan di Pengadilan Birmingham Crown pada Rabu (9/6/2021), dan dijatuhi dua hukuman penjara lima bulan untuk dijalankan secara bersamaan, tetapi keduanya ditangguhkan selama 18 bulan. [caption id="attachment_471322" align="alignnone" width="400"] Selain diskors, Basharat juga dijatuhi dua hukuman penjara lima bulan untuk dijalankan secara bersamaan, tetapi keduanya ditangguhkan selama 18 bulan.. (Foto: Daily Mail/WMP/SWSN)[/caption] Namun menurut sejumlah laporan, Basharat menolak meminta maaf kepada keluarga mendiang ketika dipertemukan di rumah mereka di Sparkhill. Dia dilaporkan berkata, "Saya tidak mau membicarakannya. Saya tidak punya apa-apa untuk dikatakan," sambil berdiri di ambang pintu dengan ayah dan kakak laki-laki yang mendampinginua. Dia tidak menjawab ketika ditanya mengapa menggunakan kartu ATM korban, dan menolak menjawab ketika ditanya apakah dia kecewa dengan kemungkinan kehilangan pekerjaannya. University Hospitals Birmingham NHS Foundation Trust yang mengelola Rumah Sakit Heartlands mengatakan, Basharat diskors setelah mereka mengetahui insiden tersebut. Daily Mail