Marinir Indonesia dan Amerika Serikat masih menjalani latihan bersama di Jawa Timur. Kali ini Mereka berlatih Dayung Tembus Gelombang dan Renang Rintis. Mengutip akun instagram Marinir TNI AL @marinir_tni_al , dalam rangka memelihara dan meningkatkan profesional serta kemampuan prajurit, Marinir Indonesia dan Marinir Amerika Serikat berlatih Dayung Tembus Gelombang dan Renang Rintis di pantai Lampon, Pusat Latihan Pertempuran Korps Marinir 7 Lampon, Banyuwangi, Jawa Timur. Jumat (11/06/2021).Kegiatan tersebut, merupakan salah satu materi dalam Latihan Bersama Marinir kedua Negara yang bersandikan Reconex 21-II dari prajurit Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL dan United States Marines Corps (USMC) Reconnaissance Unit, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik maupun taktik Marinir kedua negara dalam latihan bersama.[caption id="attachment_470957" align="alignnone" width="900"] Mendayung tembus gelombang membutuhkan kecermatan, ketelitian, kecepatan, dan kekompakan dalam tim. (Dok: @marinir_tni_al)[/caption]“Selain dapat meningkatkan hubungan militer kedua Negara, latihan bersama ini juga untuk meningkatkan interoperability dan capability satuan Intai Amfibi Korps Marinir," kata Letkol Marinir Supriyono selaku Dansatgaslat.Lebih lanjut, Letkol Marinir Supriyono mengatakan bahwa keberhasilan dalam melaksanakan dayung tembus gelombang dibutuhkan kecermatan, ketelitian, kecepatan, dan kekompakan dalam tim. Dayung Tembus Gelombang dan Renang Rintis merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh prajurit Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL dan United States Marines Corps (USMC) Reconnaissance Unit sebagai pasukan khusus kedua negara agar mampu melaksanakan tugas-tugas khusus dengan sasaran-sasaran terpilih dalam operasi amfibi, operasi darat dan operasi khusus lainnya.Sebelum pelaksanaan latihan, Letkol Marinir Supriyono yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Batalyon Intai Amfibi 2 Marinir menekankan kepada seluruh peserta latihan agar mengikuti prosedur keamanan serta protokol kesehatan yang harus dilaksanakan agar latihan dapat berjalan dengan lancar, aman (zero accident) dan dapat mencapai hasil latihan yang maksimal.