Gubernur Jateng: Isolasi Terpusat di Asrama Haji Donohudan, Efektif Tekan Kasus Covid-19

Proses evakuasi 553 warga Kudus yang positif covid-19 tanpa gejala ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu, 9 Juni 2021. (ANTV Galih Manunggal). (Foto : )

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menilai isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, sangat efektif untuk menekan penyebaran covid-19 di Jawa Tengah. Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau tempat Isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (9/6/2021)."Kami menilai isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan sangat efektif, karena mereka yang tanpa gejala akan terkontrol semua, baik makannya, diberikan hiburan dari tim tenaga kesehatan, dan lokasinya juga steril orang keluar masuk," katanya.Masyarakat yang menjalani isolasi karena tanpa gejala covid-19 betul-betul bisa istirahat penuh. Jika ada yang terjadi gejala akan direspon langsung oleh tim medis untuk dirujuk ke rumah sakit."Isolasi terpusat ini, respon yang cepat. Namun, jika hal ini tersebar di masing-masing daerah tidak mungkin bisa dikendalikan dan akan lebih sulit atau tidak bisa dikejar," ujarnya.Oleh karena itu, kata Gubernur, pihaknya berterima kasih kepada masyarakat asal Solo Raya dan Kabupaten Kudus yang menjalani isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan ini. Mereka terlihat senang selama di karantina.Jika masyarakat kondisi senang selama dikarantina terpusat di Asrama Haji Donohudan, maka dapat meningkatkan imunitas mereka."Masyarakat yang tanpa gejala ini, dikarantina bisa segera sehat kembali lebih cepat waktunya," imbuhnya.Gubernur menjelaskan, masyarakat dalam prakteknya jika melakukan isolasi mandiri di rumah, akan membahayakan apalagi jika kontrolnya tidak ketat. Ketika mereka semua bisa masuk di isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan ini, sangat membantu dalam melakukan sebuah tindakan respon terhadap pemindahan pasien covid-19."Setiap kota diharapkan juga mempunyai isolasi terpusat. Jika hal ini, bisa dilakukan dapat terkontrol penyebaran covid-19. Masyarakat penyebaran covid-19 di Kudus masih banyak, sampai kami merayu-rayu dan ada yang tidak mau dipindahkan," tuturnya.Namun, jika melihat masyarakat yang menjalani isolasi merasa nyaman dan senang, maka hal ini dapat menginspirasi warga lainnya untuk mau mengikuti isolasi terpusat seperti asrama haji ini.Daerah yang kasus covid-19 dinilai besar seperti di Kudus, untuk tempat karantina dibawa ke Asrama Haji Donohudan. Namun, isolasi ada juga di rumah Wali Kota Semarang. Lalu di Banyumas menggunakan wisma.