Lonjakan Kasus Covid-19 di Jateng dan Jatim Ditangani Langsung TNI

Lonjakan Kasus Covid-19 di Jateng dan Jatim Ditangani Langsung TNI (Foto Dok. BPMI Setpres) (Foto : )

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, sejumlah langkah dilakukan TNI dalam mengatasi lonjakan kasus Covid-19 di Kab. Kudus (Jawa Tengah) dan Kab. Bangkalan (Jawa Timur). Dia menyatakan, terdapat empat langkah dilakukan TNI. Salah satunya melakukan pendampingan. Yakni kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk menggerakkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)"Langkah pertama, yaitu melakukan pendampingan kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk menggerakkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sebab, PPKM khususnya skala mikro, merupakan salah satu kunci untuk menekan kasus positif Covid-19," kata Hadi saat konferensi pers di Kantor Presiden, Senin (7/6/2021).Setelah melakukan pendampingan kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk menggerakkan PPKM, lanjut dia, dapat tracing terhadap kontak erat."Dan setelah itu kita mengetahui apakah positif ataukah tidak. Termasuk di PPKM, kita juga bisa meningkatkan angka kesembuhan masyarakat dan menekan angka kematian," kata Hadi.Sehingga, menurut dia, pendampingan dilakukan TNI di PPKM mikro untuk membantu kepala Dinas Kesehatan Kabupaten."Adalah melipatgandakan kekuatan tracer untuk membantu babinsa dan Bhabinkamtibmas. Karena kita kerahkan anggota TNI dan Polri di wilayah untuk kita laksanakan PPKM dengan penambahan personel tersebut," ujar Hadi.Hadi juga menegaskan, pengerahan pasukan TNI bertujuan membantu Dinas Kesehatan setempat."Untuk bisa melakukan kegiatan membantu kepala dinas kesehatan kabupaten sehingga kita bisa melihat di sana apakah kekurangan nakes atau tidak kita lipatgandakan," kata Hadi.Hadi pun berujar, langkah kedua yang dilakukan yaitu TNI juga melakukan pendampingan dan penguatan pelaksanaan tracing."Semoga level tes usap PCR tetap bisa dipertahankan jumlahnya atau harus juga segera ditingkatkan," kata dia.Langkah Ketiga, Panglima mengatakan, pihaknya juga melakukan pendampingan di rumah sakit."TNI dan Polri mengerahkan tenaga kesehatan di RS, untuk bisa melakukan pelayanan sehingga BOR rumah sakit tertekan dan turun termasuk juga apakah tenaga ksehatan di masing-masing RS di setiap kabupaten kurang akan kita kurang atau tambah. Dan juga membantu di tempat-tempat isolasi yang dibangun oleh kabupaten maupun kotamadya," ujar Hadi.Langkah keempat yaitu, TNI melakukan pendampingan dan penguatan protokol kesehatan, dengan terus mengingatkan tetap menggunakan masker.Hadi mengapresiasi setiap wilayah di Jawa Tengah yang menggencarkan program "Jogo Tonggo".Hadi pun berpesan kepada para bupati dan wali kota setempat, bahwa "Jogo Tonggo" paling ringan dan tidak berat adalah dengan menggunakan masker."Karena dengan menggunakan masker saya melindungi saudara, saudara melindungi saya, saya melindungi tetangga, dan tetangga juga melindungi saya hanya dengan menggunakan masker. Oleh sebab itu, masker paling penting pada pelaksanaan prokes. Di samping itu juga kita selalu ingatkan untuk tetap menjaga jarak dan mencuci tangan," pungkasnya.