Pasangan Suami Istri Pembunuh Karyawan Koperasi Terancam Hukuman Mati

Pasangan suami istri pelaku pembunuhan terhadap korban Tigor Tahtah Negara Nainggolan, terancam hukuman mati karena sudah berencana melakukan pembunuhan ini Korban yang diketahui sebagai karyawan koperasi ditemukan tewas setelah dilukai dengan senjata tajam pada 24 Mei 2021 lalu.Kapolresta Jambi Kombes Pol Dover Christian, mengatakan terkait kedua pelaku pasangan suami istri. Yakni Heriyanto (36) dan Pini Pondriani (26) warga Paal 10 Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru.Mereka dijerat dengan Pasal 340 KUHP jo Pasal 338 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup.Hasil pemeriksaan kedua pelaku bahwa penyidik menetapkan kedua pasal berlapis. Itu karena sebelum melancarkan aksinya mereka sudah berencana membunuh korban.Pembunuhan diketahui karena utang piutang antara korban dan pelaku Pini. Serta hubungan gelap mereka telah diketahui suami pelaku, Heriyanto.Diberitakan sebelumnya, tim gabungan berhasil menangkap pasangan suami istri yang merupakan pelaku pembunuhan karyawan koperasi pada Rabu (2/6/2021) malam.Penangkapan dilakukan di dalam hutan Kabupaten Tebo, tempat mereka bersembunyi dan sekaligus bekerja di lahan perkebunan temannya.Kedua pelaku tersebut melakukan pembunuhan terhadap korbannya pada Senin (24/5/2021) malam di kawasan Jalan Sayuti Penerangan, Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Alam Barajo.Kombes Pol Dover mengatakan bahwa setelah melakukan pembunuhan, pasangan suami istri tersebut melarikan diri ke dalam hutan selama sembilan hari.Pasangan suami istri itu akhirnya pada Rabu (2/6/2021) malam sekitar pukul 19.30 WIB ditangkap tim gabungan di dalam hutan itu.Dalam penangkapan terhadap pelaku pembunuhan yang bersembunyi di dalam hutan tersebut, tim gabungan harus melewati medan jalan yang ekstrem dan terjal."Untuk menuju lokasi hutan tempat mereka bersembunyi harus berjalan kaki selama empat jam. Dan tim gabungan untuk masuk ke dalam harus menumpangi mobil kelapa sawit warga agar tidak diketahui oleh pelaku," kata Kombes Dover Christian, seperti dikutip dari Antara.