Bambang Roedyanto terpilih sebagai Dewan BWF periode 2021-2025. Sementara proposal perubahan skor dari PBSI ditolak dalam Rapat Umum Tahunan BWF 2021. Rapat Umum Tahunan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) rampung dilaksanakan pada Sabtu (22/5) malam. Rapat yang dilaksanakan secara virtual ini menghasilkan beberapa keputusan penting. Bambang Roedyanto, Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI berhasil terpilih sebagai Dewan BWF periode 2021-2025.Dalam voting yang diselenggarakan pada Sabtu (22/5), Rudy berada di peringkat ketiga dengan 252 suara. Rudy hanya kalah dari Zhang Jun (China, 276 suara) dan Nora Perry (Inggris, 253 suara)."Puji Tuhan saya bisa terpilih sebagai Dewan BWF. Saya tidak menyangka bisa masuk tiga besar dalam pemilihan ini. Semoga kepercayaan dan amanah yang diberikan PP PBSI bisa saya jalankan dengan baik," tutur Rudy."Saya berterimakasih kepada semua pihak yang terus mendukung saya hingga saat ini. Saya yang dulunya hanya seorang BL (Badminton Lovers), sekarang bisa duduk di kursi BWF. Sebuah hal yang tidak pernah saya impikan dulu. Seperti yang saya bilang kemarin, saya akan fokus pada pengembangan dan peningkatan popularitas bulutangkis juga kesejahteraan atletnya," ungkap Rudy.Sebelum Rudy, Indonesia mencatat beberapa nama yang pernah menjadi dewan BWF di antaranya Ferry Sonneville, Sudirman, Suharso Suhandinata, Rudy Hartono, Titus Kurniadi, Justian Suhandinata, dan Anton Subowo yang saat ini menjabat sebagai Presiden Badminton Asia.Presiden Badminton Asia Anton Subowo pun menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Bambang Roedyanto sebagai Dewan BWF."Selamat Pak Rudy terpilih sebagai Dewan BWF. Semoga bisa melahirkan inovasi-inovasi baru untuk kepentingan bulutangkis Indonesia, Asia, dan dunia," kata Anton."Untuk perubahan sistem skor 5x11 memang tidak mudah, tetapi Indonesia sudah menunjukkan tujuan yang baik untuk meningkatkan excitement olahraga bulutangkis," tutup Anton Subowo. Mantan pebulutangkis Denmark Poul-Erik Høyer Larsen terpilih sebagai Presiden BWF Rapat Umum Tahunan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) rampung dilaksanakan pada Sabtu (22/5) malam juga memilih Poul-Erik Høyer (Denmark) sebagai Presiden BWF, Khun Ying Patama Leeswadtrakul (Thailand) sebagai Wakil Presiden BWF, dan Paul Kurzo (Swiss) sebagai Wakil Presiden Para Badminton.Sementara rapat BWF juga memutuskan untuk tidak menyetujui proposal perubahan sistem skor dari 3x21 menjadi 5x11. Keputusan ini diambil berdasarkan hasil voting yang tidak mencapai 2/3 suara mayoritas.Proposal yang diajukan oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan Asosiasi Bulutangkis Maladewa tersebut mendapat dukungan dari Badminton Asia, Asosiasi Bulutangkis Korea dan Asosiasi Bulutangkis Chinese Taipei.Namun dalam Rapat Umum BWF ini hanya mendapat 66,31% suara atau hanya kurang 0,08% suara untuk mencapai ambang minimal dari total suara keseluruhan dalam voting yang berjumlah 232 suara. Meski demikian PBSI menghormati hasil keputusan Rapat Umum BWF ini."Kami menghormati keputusan yang telah diambil dari Rapat Umum Tahunan BWF hari ini. Kami percaya semua ini demi kemajuan dan peningkatan kualitas olahraga tepok bulu," kata Broto Happy, Kepala Bidang Humas dan Media PP PBSI."Kami akan terus bekerja dan berpikir untuk menciptakan ide-ide baru untuk diajukan ke BWF. Ini kami lakukan demi terus mempopulerkan bulutangkis sebagai olahraga global. Apalagi kami sekarang sudah kembali punya wakil di BWF, Pak Bambang Roedyanto," ucap Broto.
Bambang Roedyanto Terpilih Sebagai Dewan BWF Periode 2021-2025
Selasa, 25 Mei 2021 - 13:11 WIB
Baca Juga :