Bima Arya Meniadakan Salat Idul Fitri di Wilayah Kota Bogor, Ini Alasannya

Bima Arya Meniadakan Salat Idul Fitri di Wilayah Kota Bogor, Ini Alasannya (Foto Pemkot Bogor via Kumparan) (Foto : )

Naiknya angka positif Covid-19 di Kota Bogor membuat Satgas memutuskan kebijakan pengurangan kerumunan. Termasuk meniadakan salat Idul Fitri. Selain penerapan ganjil-genap menjelang berbuka puasa, keputusan meniadakan salat Idul Fitri atau Salat Id di tingkat kota juga diambil Satgas."Untuk meningkatkan pengawasan kapasitas di rumah ibadah, jadi begini. Poin pertama salat tarawih di tingkat kota masih bisa diadakan oleh forkopimda dan sebagainya itu ditiadakan. Jadi tidak ada salat Id, tetapi diselenggarakan di tingkat lokal saja," jelas Bima.Bima menjelaskan, ibadah tarawih maupun salat Id diizinkan untuk untuk diselenggarakan di wilayah dengan protokol kesehatan yang ketat dan pembatasan kapasitas maksimal 50 persen."Jadi biasanya di tingkatan kota ditiadakan, biasanya di tingkat kota ada penyelenggaraan salat id, biasanya di balai kota atau di kebun raya, tahun ini tidak akan. Jadi tidak ada di Sempur, tidak ada di Kebun Raya, di masjid silakan, tapi prokes 50 persen," jelas Bima.Peniadaan salat Id tingkat Kota tak terlepas dari kasus yang mulai naik. Selain itu terdapat kasus positif Covid-19 setelah divaksin, maupun yang terpapar dua kali."Vaksin itu hanya salah satu caranya saja untuk menghindari keterpaparan Covid, itu poin pertama. Nah poin kedua, semakin banyak juga kasus warga terpapar ke dua kali.Jadi ini menyampaikan pesan kepada masyarakat warga harus tetap dan bahkan lebih hati hati sekarang," jelas Bima.Lanjut Bima, ketiga adalah ada kasus tinggi di India. Sehingga ada mutasi tren Covid-19 yang lebih cepat menyebar dan lebih membahayakan. Yang dipicu karena kelalaian warga untuk tetap berkerumun dan tetap mengabaikan protokol kesehatan."Berulang kali sudah tegaskan oleh Presiden, Indonesia akan menjadi India kedua apabila kita lalai. Nah karena itu kita mengambil langkah-langkah cepat untuk mengingatkan terus kepada warga. Bahwa kondisinya belum aman. Daripada terjadi kondisi seperti di India, lebih baik sekarang kita berusaha keras untuk mengantisipasi hal itu," jelas Bima, seperti dikutip dari Kumparan.