Politisi Ramai-ramai Pakai Agensi Hollywood Demi Dongkrak Citra

ronald reagan and arnold schwarzenegger (Foto : )

Ronald Reagan dan Arnold Schwarzenegger termasuk selebriti terkenal yang menggunakan status superstar mereka untuk terjun ke politik. Kini, beberapa politisi menggunakan agensi Hollywood untuk membangun citra politik mereka. Politisi negara bagian Georgia, Stacey Abrams, dan bintang film Harrison Ford setidaknya memiliki satu kesamaan, yaitu agensi Hollywood yang sama.[caption id="attachment_457381" align="alignnone" width="400"] Politisi negara bagian Georgia, Stacey Abrams. (Foto: VOA Indonesia/AP)[/caption]Tak lama setelah kalah dalam pemilihan gubernur pada 2018, Abrams menandatangani kontrak dengan United Talent Agency untuk membantu "meneruskan pekerjaan dan mencerminkan rencana saya," katanya dalam pernyataan.Seorang politisi lain, Andrew Yang, yang mencalonkan diri sebagai walikota New York, baru-baru ini menandatangani kontrak dengan firma Hollywood Creative Artists Agency dan meluncurkan serial podcast.[caption id="attachment_457382" align="alignnone" width="400"] Andrew Yang, mencalonkan diri untuk pemilihan Walikota New York. (Foto: VOA Indonesia/AP)[/caption]Lagi pula, tujuan Hollywood dan politik adalah mencari cara untuk menyampaikan pesan kepada penggemar atau pendukung politik. Robert Schmuhl adalah Profesor Studi Amerika du Universitas Notre Dame. "Politisi jaman sekarang - dalam kebanyakan kasus - sudah memiliki basis pendukung, orang-orang yang setia, mengikuti mereka di media sosial, tertarik pada karir mereka, apapun fase karir mereka!"Dan lanskap media penuh dengan mantan politisi atau mantan pejabat pemerintah yang berusaha mempertahankan popularitas mereka.Anthony Scaramucci yang pernah menjabat sebagai Direktur Komunikasi Gedung Putih selama 10 hari di bawah Donald Trump, meluncurkan serial podcast berjudul Mooch FM.Sean Spicer -- setelah dua bulan menjabat sebagai juru bicara pers Gedung Putih -- menjadi peserta "Dancing with the Stars."Robert Thompson, Profesor Televisi di Universitas Syracuse, mengatakan, "Yang kita saksikan tidak hanya diberitakan, tapi acara komedi tengah malam pun isinya Trump melulu! Jadi saya pikir agensi-agensi besar ini meliriknya."Ketika agensi Hollywood menandatangani kontrak dengan politisi -- apapun cerita yang melatarbelakangi karir politiknya -- mereka ikut menarik para pengikutnya. "Masing-masing tokoh ini punya pengikut setia. Dan dalam ekosistem media yang sangat padat ini, untuk berbagai medium berbeda, mereka selalu mencari celah untuk dieksploitasi!"Dalam kompetisi untuk memenangkan hati dan pikiran rakyat, batas antara Washington DC dan Hollywood menjadi semakin tipis dan tak kentara. VOA Indonesia