Pemerataan Kualitas Pendidikan dengan Pembelajaran Online

proses belajar online (Foto : )

Pembelajaran online sudah berjalan beberapa bulan sejak pandemi covid-19 mulai. Bagi sebagian sekolah ternyata bisa menjadi peluang untuk menyamakan kualitas pendidikan. Pembelajaran online bagi sebagian guru dan murid dan sejumlah pemangku kebijakan pendidikan bisa dianggap membatasi. Namun jika dikelola dengan baik bisa sama optimalnya dengan pembelajaran tatap muka seperti yang dilakukan di Sekolah Murid Merdeka yang berkantor di bilangan Cilandak, Jakarta Selatan. Mereka mengelola pembelajaran online dengan menggunakan beberapa studio audio video untuk meramu pembelajaran online secara interaktif. “Betapa interaktifnya pembelajaran daring bisa (membuat) anak-anak menikmati pembelajaran yang dilakukan dengan online ini.  Meskipun dilakukan di ruangan rumah masing-masing, tapi interaksi sosial bersama teman tetap terjalin. Guru-guru juga lebih kreatif,” unkap Kepala Sekolah Murid Merdeka Laksmi Mayesti, Kamis (15/4/2021). Sekolah online bisa menjadi pilihan karena sekolah dengan pembelajaran jarak jauh bisa menjadi ciri pembelajaran masa depan. “Salah satu ciri pembelajaran masa depan  karena anak-anak punya pilihan jadi tidak perlu jauh-jauh misalnya datang ke sekolah setiap hari harus melewati beberapa kemacetan,” kata Laksmi. Para murid juga bisa mengatur waktu, kapan bisa datang ke sekolah dan kapan memilih belajar online. “Jadi misalnya waktu kapan ingin online, pembelajaran daring dilakukan atau kapan dia perlu tatap muka. Jadi pembelajaran yang berpihak kepada anak yang fleksible salah satu ciri pembelajaran di masa depan,”jelas Laksmi. Kurang lebih sudah 2 ribu murid yang melaksanakan proses belajar semacam ini di sekolah ini. Tercatat murid mereka dari seluruh nusantara dan bahkan ada yang dari luar negeri. “Murid dari seluruh nusantara dan ada yang beberapa dari luar negeri. Jadi kami punya murid cukup banyak dari Oman, Melbourne, dari Hogkong kalau dari indonesia berbagai daerah dari indonesia, Padang , Aceh, Sulawesi, Kupang," terang Laksmi. Kepala Sekolah Murid Merdeka Laksmi Mayesti menambahkan, para guru juga hadir mengajar secara online dari beberapa daerah. “(Ada) guru mengajar langsung live dari Belanda karena beliau sedang bersekolah di sana. Lalu ada beberapa guru dari Sintang, dari Ambon, Sulawesi, dari Bali,” ungkap Laksmi Dengan adanya sistem ini maka akan dengan mudah tercapai pemerataan kualitas pendidikan. Pasalnya guru yang kreatif dan baik bisa mengajar secara virtual dimana saja tanpa ada batas sekat. Sedangkan kurikulum yang baik bisa dirasakan oleh para murid di mana saja sampaik pelosok tanah air. “Pemerataan kualitas pendidikan. Jadi selama ini banyak orang tua merasa pendidikan yang bagus hanya ada di ibu kota provinsi, lebih kecil lagi bahkan hanya di ibu kota negara di Jakarta. Sekarang ini kita bisa mematahlkan stigma itu dengan teknologi. Murid dari manapun bisa merasakan kualitas sekolah yang bagua dan dengan harga yang terjangkau itu yang paling penting,” kata Laksmi. Salah seorang murid kelas 10 Annisa Kenya Dinanti  mengaku sangat terbantu dengan sistem pendidikan online semacam ini. “Bebas dalam artian aku bisa sekolah tapi aku juga bisa mengejar prestasi lomba internasional. Jadi aku itui lebih fleksible itu,” terang Annisa. Annisa juga merasa dengan dibimbing oleh para guru pilihan yang bisa mengajar dari sejumlah lokasi membuat dirinya mudah menerima pelajaran. “Pembelajaran yang bikin stress tidak terjadi. Karena cara menyampaikan materinya  untuk aku beda banget. Lebih enak itu. Lebih gampang untuk masuk ke otak aku,” kata Laksmi. Bahkan para murid diberikan kebebasan untuk membuat sebuah poject sesuai dengan keinginannya. Annisa memilih pembuatan film yang bisa diatur secara mandiri dengan bimbingan para guru.