KOI Bakal Mencari Solusi Permasalahan Eko Yuli dengan PABSI

KOI Bakal Mencari Solusi Permasalahan Eko Yuli Dengan PABSI (Foto : )

Komite Olimpiade Indonesia (KOI) akan memediasi permasalahan antara Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) dan atlet angkat besi Eko Yuli Irawan demi prestasi tim Indonesia di Olimpiade Tokyo 2021. Lifter andalan Indonesia Eko Yuli tengah bermasalah dengan Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI), mengenai masalah pelatih.Pasalnya, sang juara dunia angkat besi ini meminta untuk bisa dilatih oleh Lukman, eks pelatih Pelatnas, namun dibatalkan sepihak.Padahal sebelumnya PABSI telah menyetujui usulan juara Asian Games 2018 ini.Kejadian tersebut membuat Eko Yuli enggan berlatih di Pelatnas Kwini dan berujung pada pemberian dua kali surat peringatan oleh PB PABSI.KOI yang mengetahui permasalahan itu berupaya mendengarkan permasalahan dari kedua belah pihak dan berusaha menengahi.Pada Senin (29/2021) kemarin, KOI telah berdiskusi dengan Eko Yuli setelah lebih dulu mendengar penjelasan dari pihak PABSI.Kedatangan Eko diterima langsung oleh anggota Komite Eksekutif (Exco) yakni Indra Gamulya, Teuku Arlan Perkasa, dan Rafiq Hakim Radinal, Sekretaris Jenderal Ferry J. Kono, Wakil Sekretaris Jenderal Wijaya M. Noeradi, serta Ketua Komisi Sports Development Jovinus Calvin Legawa.Dalam kesempatan itu, Komite Olimpiade Indonesia mendengarkan penjelasan versi Eko. KOI akan mencari solusi terbaik agar Indonesia tak kehilangan peluru emas di Olimpiade Tokyo 2021 nanti.“Intinya, persiapan atlet menuju Olimpiade adalah tentang Merah Putih. Kami berusaha agar atlet yang sudah lolos kualifikasi Olimpiade tetap dipertahankan supaya bisa berkompetisi demi Merah Putih," kata Rafiq usai pertemuan itu, Senin, 29 Maret 2021."Kami sudah bertemu dengan PABSI, dan hari ini mendengar dari Eko. Dia sudah menerima Surat Peringatan kedua. Insya Allah, ada kesepakatan antara Eko dan PABSI sehingga Indonesia tidak dirugikan," tambahnya lagi.KOI juga akan membantu Eko untuk bisa berlatih di tempat yang lebih layak mulai 1 April mendatang. Hal itu dilakukan agar lifter berusia 31 tahun ini bisa mengembalikan kondisi fisiknya.Dalam hal ini, Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari yang juga bergabung dalam pertemuan tersebut secara daring, memberikan teguran keras kepada Eko karena telah melakukan tindakan indisipliner.Eko Yuli mengakui atas perbuatannya tersebut, namun ia tetap ingin menyampaikan aspirasinya.“Saya datang untuk menyampaikan keinginan saya. Saya juga mendapat teguran dari Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia. Beliau mengatakan saya harus fokus untuk Indonesia dan harus bersikap profesional," kata Eko."Nanti Komite Olimpiade Indonesia akan mencarikan solusi terbaik dan akan bicara dengan PABSI dan kemenpora,” kata dia menambahkan.Eko Yuli merupakan salah satu lifter Indonesia yang sudah mengantongi tiket bertanding di Olimpiade Tokyo 2021. Dia dipastikan lolos setelah meraih tiga medali emas di Kejuaraan Internasional Fajr Cup di Rasht, Iran pada 3 Februari 2020.Tonton Juga :https://www.youtube.com/watch?v=xrJ_QS7fHik