Ini adalah kisah seorang wanita Pekerja Migran Indonesia asal Blora, Jawa Tengah, yang 21 tahun merantau ke Arab Saudi dan meninggal dunia sebelum sempat kembali ke tanah air berkumpul bersama keluarganya. Istimewanya, TKW itu mendapat kemuliaan dimakamkan dekat Masjidil Haram di Kota Suci Mekkah, satu lokasi pemakaman dengan istri pertama Rasulullah, Khadijah binti Khuwailid al-Asadiyah.
Pekerja Migran Indonesia (PMI) berinisial SMA, telah 21 tahun bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di satu keluarga di Thaif, daerah berhawa sejuk yang berjarak sekitar 200 kilometer dari KJRI Jeddah.
Selama bekerja di Arab Saudi, perempuan kelahiran Blora Jawa Tengah ini mengaku tidak pernah pulang ke tanah air. Informasi yang berhasil dihimpun petugas KJRI Jeddah, SMA sangat jarang bertukar kabar dengan keluarga.
Suatu hari di 2015, SMA datang ke KJRI Jeddah untuk melakukan penggantian paspor. Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku di KJRI Jeddah, petugas loket pelayanan akan melakukan wawancara kepada setiap pemohon penggantian paspor, antara lain, apakah hak-haknya telah diterima dari majikan, apakah pernah mendapatkan perlakuan kasar dari majikan, dan pertanyaan lainnya.
SMA kembali datang ke KJRI Jeddah pada Januari 2020 untuk melakukan penggantian paspor. Saat menjalani Berita Acara Pemeriksaan oleh petugas loket, dia mengaku dirinya belum pernah pulang ke tanah air. Tidak hanya itu, sisa gajinya senilai 134 ribu riyal lebih masih ada di majikan.
Petugas akhirnya menahan SMA sampai pihak keluarganya di tanah air bisa dihubungi. KJRI Jeddah menelusuri agen yang memberangkatkan SMA dengan harapan dapat memperoleh alamat lengkap dan nomor kontak keluarga. Bisa jadi, lantaran terlalu lama tinggal di Arab Saudi dan sangat jarang berkomunikasi dengan keluarga, SMA kurang perhatian akan pentingnya nomor kontak keluarga.
Berkat bantuan Polsek dan instansi terkait di daerah, pihak keluarga berhasil dihubungi. SMA diminta petugas agar berbicara langsung dengan keluarga dan mengabari mereka bahwa dirinya baik-baik saja.
Kala itu, KJRI dan pihak keluarga meminta agar SMA segera pulang, tapi dia memohon agar diberikan kesempatan menambah 1 tahun lagi.
“Atas permintaan almarhumah kepada keluarga melalui video call dari KJRI, dia minta untuk nambah waktu satu tahun lagi,” ujar petugas Pelayanan dan Pelindungan Warga (Yanlin) KJRI Jeddah.
Namun belum sempat bertemu keluarga dan menikmati hasil jerih payahnya, ajal keburu menjemputnya.
[caption id="attachment_450458" align="alignnone" width="400"]
TKW Asal Blora Meninggal di Mekkah, Dikebumikan dekat Makam Istri Rasulullah
Kamis, 25 Maret 2021 - 13:35 WIB
Baca Juga :