Heboh di Australia, Video Anggota Parlemen Masturbasi di Meja Legislator Wanita

parlemen australia (Foto : )

melaporkan bahwa beberapa staf parlemen membuat grup di Facebook. Grup itu digunakan untuk berbagi foto dan video seksual yang dilakukan di Gedung Parlemen. Sejumlah video dan foto-foto dibocorkan seorang sumber seorang pria.Dia mengatakan kepada media bahwa staf pemerintah dan legislator kerap menggunakan ruang ibadah Gedung Parlemen untuk berhubungan intim.Selain itu, sumber ini juga menuding pejabat kerap memasukkan PSK ke dalam gedung.Sejumlah staf, kata sumber, rutin bertukar foto eksplisit diri mereka bahkan sampai dia merasa kebal karena sering melihat semuanya."Ada budaya laki-laki yang berpikir bahwa mereka dapat melakukan apapun yang mereka inginkan," kata sumber ini.Menurutnya para staf dan legislator pria ini bersikap amoral. Buntutnya, seorang ajudan langsung dipecat dan pemerintah menjanjikan tindakan lebih lanjut.Belakangan Partai Liberal yang berkuasa di pemerintahan diguncang kabar tak sedap. Sebanyak tiga mantan staf partai itu mengaku dilecehkan secara seksual oleh kolega mereka.Seorang korban, Brittany Higgins bulan lalu mengaku seorang pria memperkosanya di kantor parlemen menteri pada 2019.Secara terpisah pada awal bulan ini, Jaksa Agung Christian Porter, kepala pejabat hukum negara itu, membantah tuduhan pemerkosaan.Jaksa Porter telah lama dituding memperkosa seorang gadis 16 tahun pada 1988 ketika mereka berdua masih berstatus pelajar,Kontroversi tersebut memicu puluhan ribu orang untuk berkumpul di sekitar Australia minggu lalu dan menyebabkan penurunan posisi Morrison dalam jajak pendapat.https://www.youtube.com/watch?v=eQm20DG5KJg&t=36sMenteri Kabinet Karen Andrews mengatakan bahwa Partai Liberal harus mempertimbangkan kuota gender untuk perwakilan politiknya.Parlemen Australia berulang kali dikritik karena budaya tempat kerja yang "beracun".Suasana kerjanya diduga memicu penindasan dan pelecehan seksual terhadap wanita secara terus-menerus terutama dalam koalisi yang berkuasa.Menteri Wanita Marise Payne turut menyoroti perlunya penyelidikan tentang budaya bekerja di parlemen. Al Jazeera