Pesta gila-gilaan di pinggir jalan meski diberlakukan jam malam darurat. (Foto: The New York Post/Reuters)[/caption]Polisi lalu menembakkan bola merica ke kerumunan. Belum diketahui apakah ada yang terluka dan belum ada info tentang penangkapan. Sementara itu Miami Herald melaporkan, jalanan masih ramai sampai tengah malam, atau empat jam setelah jam malam dimulai.[caption id="attachment_449408" align="alignnone" width="400"] Polisi Miami menahan salah satu pelanggar jam malam darurat yang diberlakukan mulai jam 8 malam waktu setempat. (Foto: The New York Post/Reuters)[/caption]Komisi Miami Beach City dijadwalkan menggelar rapat darurat pada Minggu (21/3/2021) pukul 3 sore untuk membahas jam malam sementara, kata manajer interim kota Raul Aguila."Kerumunan ini jumlahnya ribuan," kata Aguila kepada Miami Herald , seraya menambahkan jumlah orang yang keluar sudah mencapai batas.[caption id="attachment_449401" align="alignnone" width="400"] Polisi kewalahan menghalau orang-orang yang berkerumun di jalanan. (Foto: The New York Post/EPA)[/caption]Namun, jam malam tidak akan membuat perbedaan, kata beberapa pengunjung pantai kepada Daily Beast. Salah satunya adalah Q Johnson pelajar berusia 20 tahun di Manhattan College, New York."Sangat gila di sini," kata Johnson. "Ini kacau, terlalu banyak orang di luar sini yang melanggar hukum."Dia bersikeras dia tidak khawatir tentang pandemi, dengan mengatakan, "Kami baik-baik saja. Kami masih muda. "Kemudian Jeb Jones (24) mahasiswa tingkat akhir di University of Illinois berkata, kerumunan paling sedikit adalah mengantre masuk ke McDonald's."Jam malam tidak akan menghentikan saya. Kami akan terus berpesta. Barnya bagus," kata Jones.