Soal Vaksin Gotong Royong, Anindya Bakrie: Kadin Tidak Mengurus Transaksinya

Soal Vaksin Gotong Royong, Anindya Bakrie: Kadin Tidak Mengurus Transaksinya (Foto ANTV via VIVA) (Foto : )

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi, Keanggotan dan Pemberdayaan Daerah, Anindya Bakrie mengatakan, pihaknya mencatat jumlah peserta yang telah terdaftar ikut vaksinasi Gotong Royong sebanyak 7,5 juta orang dari 11.500 perusahaan. Menurut pria yang akrab disapa Anin, jumlah itu terus naik dengan target mencapai 20 juta peserta.Anin juga mengatakan, meskipun Kadin memiliki data, namun ditegaskan tidak mengurus transaksi atau memungut uang dari perusahaan."Penting disampaikan bahwa Kadin tidak mengurus transaksinya (memungut uang). Tapi menghubungkan perusahaan dan RS vaksinator dengan Pemerintah melalui Bio Farma," ujar Anindya Bakrie, Minggu (21/3/2021).Ia melanjutkan, Kadin Indonesia akan mempunyai database yang lengkap untuk kepentingan dunia usaha.Secara total, target vaksin gotong royong adalah 20 juta orang, termasuk peserta dari BUMN."Jadi total target vaksin gotong royong 20 juta termasuk BUMN. Yang sudah terdaftar di Kadin 7,5 juta," tegasnya, seperti dikutip dari VIVA.co.id.Anindya Bakrie dalam kesempatan sebelumnya mengatakan, ribuan perusahaan sudah menyatakan mendukung program vaksin gotong royong itu.Semuanya akan didata untuk kemudian diverifikasi oleh pemerintah. Kadin bekerja sama dengan pemerintah mengupayakan vaksin tersebut.Kadin, kata Anin, bekerja sama melakukan pendataan pihak-pihak yang menjalankan program itu.Kadin bekerja sama dengan Bio Farma dan ratusan rumah sakit swasta di penjuru Indonesia untuk menyukseskan program itu."Kami, diberikan tanggung jawab untuk membantu 20 juta vaksin dari total yang pemerintah berikan, yaitu 175 juta vaksin," ujarnya saat di Batam Kepulauan Riau, Kamis (18/3/2021) malam.Anin berharap, program itu bisa mulai dilaksanakan pada awal April 2021."Yang paling penting, perusahaan-perusahaan ini mendukung vaksinasi gotong royong dan ini cara cerdas untuk mendistribusikan vaksin dengan baik," kata dia.Anin menambahkan, bagaimana pun perusahaan menginginkan karyawan sehat dan kembali produktif membangun perekonomian Indonesia.