Kilit Laing, Ketua Kadin Kaltara, Dukungan Penuh Anindya Bakrie untuk Jadi Ketua Umum Kadin

Kilit Laing, Ketua Kadin Kaltara, Dukungan Penuh Anindya Bakrie untuk Jadi Ketua Umum Kadin Indonesia (Foto Dok. Istimewa) (Foto : )

4. Khususnya untuk Kalimantan, apa yang diharapkan untuk kepemimpinan Pak Anin? "Ya Kalimantan kan nanti jadi ibukota ya kita mengharapkan pengusah-pengusaha daerah ini digandeng juga untuk membangun infratruktur ikut berpartisipasi membangun Ibukota ini terutama di daerah-daerahnya masing-masing. Jadi kita mengharapkan sosok pemimpin Kadin inilah yang bisa memberikan masukan-masukan kepada pemerintah di pusat nanti dari pemerintah pusat juga mengarahkan kepada pemerintah daerah misalnya gubernur dari menteri atau dari presiden mengarahkan kepada gubernur agar Kadin ini pengusaha pengusaha yang ada dalam Kadin ini harus terlibat di dalam pembangunan. Yang paling penting saya pernah menyampaikan kepada Pak Anin saya katakan begini okelah masa lalu yang kita harapkan yang sudah berlalu ini ketika investasi masuk ke daerah Kadin itu tidak dilibatkan baik investasi asing luar negeri maupun investasi dalam negeri ataupun proyek-proyek APBN yang dikerjakan oleh BUMN kita pengusaha daerah ini tidak dilibatkan itu masa lalu. Dan ini saya sudah ngomong sama Pak Anin dan mengusul apabila proyek-proyek yang masuk ke daerah misalnya Kalimantan Utara baik itu proyek pemerintah yang dikerjakan oleh BUMN itu dilibatkan pengusaha daerah setengah digandeng di daerah supaya dana yang digunakan untuk membangun daerah juga berputarnya di daerah. Yang kedua saya juga usul bahwa ketika ada investasi yang masuk ke daerah baik itu investasi asing maupun investasi luar negeri ya pengusaha pengusaha Kadin ini juga dilibatkan tapi yang mengkonekkan itu Kadin Pusat, ini harapan kami untuk Ketua Umum Kadin Indonesia yang akan datang yang selama ini tidak dilakukan seperti itu. Kami didaerah tidak dilibatkan itu investasi luar asing maupun dalam negeri yang masuk ke daerah itu ya mereka abaikan saja pengusaha daerah tidak dilibatkan. Ya pengusaha daerah mereka merengek mengemis sana mengemis sini,