Badan antariksa China menargetkan astronautnya dapat tinggal lebih lama di Bulan agar mampu melakukan studi ilmiah. Media pemerintah China melaporkan, perencana misi ke Bulan negeri itu berencana menempatkan astronautnya tinggal lebih lama di Bulan.Disebutkan, China telah melakukan pemetaan terkait serangkaian misi luar angkasa nirawak pada dekade ini.Misi tersebut juga termasuk mendirikan pangkalan robot untuk menjelajahi wilayah kutub selatan Bulan, sebelum melakukan pendaratan berawak."Jika proyek stasiun penelitian bulan berhasil dilaksanakan, China tidak lama lagi bisa melakukan pendaratan berawak," kata Wu Weiren, yang menjadi Kepala Perencana Program Eksplorasi Bulan China, seperti dilansir Reuters."Dibandingkan dengan astronot Amerika yang hanya bisa tinggal selama puluhan jam setelah mendarat di Bulan, astronaut China akan tinggal di Bulan untuk jangka waktu yang lebih lama. Ini akan menjadi kunjungan jangka panjang di Bulan, bukan kunjungan jangka pendek," kata Wu.Pekan lalu, China dan Rusia menandatangani perjanjian awal untuk mendirikan stasiun penelitian Bulan internasional. Namun tidak ada detil waktu terkait rencana itu.China sendiri telah berhasil meluncurkan serangkaian misi ke Bulan dalam beberapa tahun terakhir.Ini termasuk mengambil batuan Bulan tanpa awak pada tahun lalu. Misi mengambil batuan ini yang merupakan sejarah baru setelah misi pendaratan terakhir ke Bulan oleh Amerika Serikat pada 1976 silam .Sementara NASA berencana kembali mengirim astronaut ke Bulan pada 2024. Misi berawak NASA ke Bulan terakhir dilakukan pada 1972.Soal teknologi ruang angkasa, China masih tertinggal dari Amerika Serikat. Hal ini juga diakui oleh Wu Weiren.Menurutnya, saat ini roket China tidak memiliki daya dorong yang cukup untuk mengirim astronaut ke bulan. Tapi, kata Wu, Beijing akan membuat terobosan dalam desain roket pada 2021-2025. VOA Indonesia
China Targetkan Astronautnya Bisa Tinggal Lebih Lama di Bulan
Selasa, 16 Maret 2021 - 17:02 WIB
Baca Juga :