Beredar kabar dari pesan berantai di grup WhatsApp dan media sosial lainnya tentang informasi puluhan wartawan terkapar usai disuntik vaksin Covid-19. Bahkan pesan tersebut sempat mencantumkan nama Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk Vaksinasi, dr Siti Nadia Tarmizi M. Epid sebagai sumber informasinya. Berikut isi lengkap pesan yang beredar tersebut: "Teman-teman, barusan saya ditelepon jubir Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmidzi. Atas izin Banghab, punten saya menyampaikan pesan beliau ya: dr Nadia melapor hari ini puluhan wartawan terkapar setelah divaksin. Ada yang pusing keliyengan dan mual-mual sampai pingsan. Kemenkes kemudian langsung gerak kan, dan mereka dibawa ke RS untuk diobservasi. Dicek di sejumlah rumah sakit dan ditemukan sejumlah penyebab terkait ini: 1. Banyak wartawan begadang, tidur di atas jam 22. Hal ini sangat berpengaruh ke metabolisme tubuh seseorang yang mau divaksin. Ini juga berpengaruh ke tensi dan kadar darah seseorang. Bahkan ada yang ditensi sampai 160 atau 170. Jadi, buat temen temen yang 2 pekan lagi terima suntikan kedua, ataupun temen temen yang akan divaksin pertama DIMOHON UNTUK TIDAK BEGADANG sehari sebelum vaksinasi ya. 2. Banyak wartawan tidak sarapan proper. Keinginan cepat datang dan cepat selesai membuat banyak wartawan tidak sarapan dengan baik. Jenis sarapannya juga tidak bergizi dan ini juga sangat berpengaruh ke kondisi tubuh, terutama rendahnya GULA DARAH. Kebanyakan dari mereka yang terkapar ketika diinfus di rumah sakit beberapa jam kemudian langsung pulih. Jadi, mohon dibantu teman-teman untuk TIDAK LUPA SARAPAN PAGI yan proper ketika mau divaksin ya. 3. Banyak wartawan ketakutan dan cemas saat mengantre Hal ini juga memperparah kondisi tubuh seseorang. Dengan beban psikologis yang berat membuat sistem kekebalan tubuh menurun. Sementara kandungan SInovac mengharuskan kita untuk siap dari sisi tersebut. Hal ini selaras dengan data KIPI 64 persen peserta vaksinasi stres dan membuat mereka merasakan efek samping. Jadi, saran dari Bu Nadia adalah tetap kalem dan stay positif saat proses tersebut ya. Demikian pesan dari beliau, kalaupun ada efek yang 1-2 hari ini masih dirasakan, seperti yang disampaikan Banghab silakan lapor ke kantor ya manteman... Terimakasih banyak teman teman". Atas beredarnya kabar itu, Kementerian Kesehatan RI angkat suara dan mengatakan bahwa hal tersebut tidak benar. "Kami sampaikan pesan yang beredar di WhatsApp Group maupun media sosial adalah tidak benar," kata Siti Nadia, Jumat (26/2/2021). Nadia membenarkan bila pada hari ini, Jumat, 26 Februari 2021 ada lima awak media yang diobservasi karena merasa ada keluhan efek samping pascapenyuntikan vaksinasi Covid-19. Saat ini mereka sudah sehat kembali. "Dan saat ini kelima awak media ini sudah kembali ke rumah masing-masing dan dalam kondisi sehat," kata Nadia. Nadia menjelaskan bahwa keluhan dari awak media itu muncul karena sebelum divaksin tidak sarapan dan kurang beristirahat malam sebelumnya. "Sehingga kami mengimbau awak media yang akan mendapatkan vaksinasi untuk istirahat cukup dan sarapan sebelum mendatangi lokasi vaksinasi," saran Nadia, seperti pesan yang diterima antvklik.com.
Beredar Kabar Puluhan Wartawan Terkapar Usai Divaksin Covid-19, Ini Faktanya
Jumat, 26 Februari 2021 - 23:39 WIB
Baca Juga :