Gubernur Jateng Dibully karena Jalan Pantura Banyak yang Rusak Usai Banjir

Gubernur Jateng Dibully karena Jalan Pantura Banyak yang Rusak Usai Banjir (Foto : )

Pasca banjir beberapa waktu lalu, jalan di Jalur Pantura, Jawa Tengah,  banyak yang rusak dan berlubang. Selain itu, ada jembatan yang ambles dan tidak bisa dilewati. Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono, menuturkan hingga saat ini pihaknya terus melakukan percepatan perbaikan jalan dengan menambah tenaga. "Kami juga percepat proses lelang kontruksi dan pengadaan bahan untuk pemeliharaan rutin, target akhir Februari 2021 sudah kontrak," katanya. Hanung menambahkan, pihaknya tetap melakukan identifikasi jumlah lubang korelasi dengan segmen yang rusak tiap hari. "Efisiensi cara tambal, melihat tahapan-tahapan yang benar dan tahapan penanganan. Siagakan Tim MasBima untuk melakukan Gerakan Anti Air Tergenang dan tata kelola dan administrasi yang baik dan benar," katanya. Menyikapi banyaknya jalan yang rusak pasca banjir tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta perbaikan jalan rusak akibat musim hujan dapat ditangani secara cepat. Rencananya besok, Rabu (17/2/2021), ia akan ke Jalur Pantura untuk melihat kondisi jalan. "Saya minta patroli ditingkatkan, pengawas jalan, pengamat jalan ditingkatkan dan harus respons cepat. Per hari ini, Minggu ini harus serentak genjot semua. Kabupaten, provinsi dan pusat saya koordinasikan hari ini," ujarnya usai Rakor Kebencanaan di Lantai 2 ruang rapat Setda Provinsi Jawa Tengah, Selasa (16/2/2021). Ganjar mendapat protes dari warga terkait jalan rusak di Jalur Pantura dan itu harus direspons cepat agar tidak berdampak buruk bagi pengguna jalan. "Bullying yang paling banyak itu jalan di wilayah pak Wagub, sampai dengan Jawa Timur. Itu sudah bertahun-tahun nggak beres-beres, meski saya dikabari sudah agak baik, tapi buat saya tidak ketika kemudian lubangnya masih banyak," katanya. Ia menyarankan agar Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Jateng-DIY paling tidak memberikan rambu-rambu pada jalan yang rusak jika memang belum bisa langsung diperbaiki. "Kemarin banyak orang yang protes ke saya di pantura, maka saya BBPJN saya minta patroli dong, patroli kalau nggak cari alat lah, jangan kemudian kita diam saja. Kalaulah belum bisa dibangun kasih tanda, biar tidak bikin cilaka," tegas Ganjar. Sementara itu, perwakilan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Jateng-DIY yang hadir dalam rapat tersebut menyatakan telah menurunkan tim pemantau tiap hari. "Tiap hari, tapi memang kami kejar-kejaran kalau hujan dua hari pasti lubang bertambah. Kami sudah data lubang saat ini berapa, yang baru berapa, nanti kita komunikasikan jadi tim terus menerus bekerja,” ujar Satrio, dari BBPJN VII Jateng-DIY. Ganjar siap membantu jika pihak pusat dalam hal ini BBPJN VII Jateng DIY mengalami kendala dalam penanganan. Teguh Joko Sutrisno | Semarang, Jawa Tengah