Penumpang Feri Panik Akibat Gelombang Tinggi di Sulawesi Tenggara

penumpang kapal ferry (Foto : )

Penumpang kapal feri rute Wamengkoli Buton Tengah-Baubau panik dan menjerit histeris akibat gelombang tinggi dalam perjalanan menuju Baubau Sulawesi Tenggara. Sebuah video yang diunggah di akun @makassar_iinfo menunjukkan kepanikan penumpang di dalam sebuah kapal Ferry rute Wamengkoli Buton Tengah-Baubau Sulawesi Tenggara. Dalam video tersebut para penumpang nampak segera menggunakan alat pelampung untuk persiapan keadaan darurat. “Terlihat cuaca memang tidak bersahabat serta kabut dan seluruh penumpang panik sehingga penumpang menggunakan alat pelampung. Sejumlah penumpang pun terdengar bertakbir dan lentunan zikir,” tulis akun  @makassar_iinfo Dilihat dari rekaman video tersebut kejadian terjadi pukul 17.29 WITA, Minggu (14/2/2021) petang. Meski sempat dihantam gelombang tinggi namun kapal feri tersebut berhasil selamat dan merapat di pelabuhan. https://www.instagram.com/p/CLTDBG7LyOm/?utm_source=ig_web_copy_link Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku dari 15 Februari sampai 17 Februari 2021. Peringatan dini tersebut diunggah dalam akun instagram @infobmkg yang menyebut gelombang tinggi akibat pergerakan pola angin berkecepatan tinggi. “Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bergerak dari Barat Laut – Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 35 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan kep. Sangihe – Talaud, Perairan utara Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua, Laut Banda, Laut Flores, Laut Timor dan Laut Arafuru. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut,” tulis BMKG, Senin (15/2/2021). https://www.instagram.com/p/CLRVpnnh4T6/?utm_source=ig_web_copy_link

Berikut perairan dengan gelombang sedang (1.25 - 2.50 m):

PERAIRAN UTARA SABANG PERAIRAN BARAT ACEH PERAIRAN  BENGKULU LAUT NATUNA UTARA PERAIRAN KEP. ANAMBAS - KEP. NATUNA LAUT NATUNA PERAIRAN TIMUR LINGGA – BINTAN PERAIRAN UTARA P. BANGKA – BELITUNG SELAT KARIMATA LAUT JAWA BAGIAN BARAT DAN TENGAH LAUT FLORES TELUK BONE BAGIAN SELATAN PERAIRAN BAU – BAU PERAIRAN KEP. WAKATOBI PERAIRAN SELATAN P. FLORES SELAT SAPE BAGIAN SELATAN SELAT SUMBA BAGIAN BARAT PERAIRAN P.SAWU - LAUT SAWU PERAIRAN ROTE - KUPANG LAUT TIMOR LAUT SULAWESI BAGIAN TENGAH DAN TIMUR PERAIRAN KEP. SANGIHE - KEP. TALAUD PERAIRAN BITUNG - LIKUPANG LAUT BANDA LAUT SERAM LAUT MALUKU PERAIRAN UTARA DAN TIMUR HALMAHERA LAUT HALMAHERA PERAIRAN UTARA PAPUA BARAT SAMUDRA PASIFIK UTARA HALMAHERA HINGGA PAPUABARAT PERAIRAN KEP. LETTI - KEP. BABAR PERAIRAN KEP. KAI - ARU LAUT ARAFURU PERAIRAN AMAMAPRE - AGATS PERAIRAN BARAT P. YOS SUDARSO

Area Perairan gelombang tinggi (2.50 - 4.0 m):

PERAIRAN BARAT KEP. MENTAWAI PERAIRAN ENGGANO – BARAT LAMPUNG SAMUDRA HINDIA BARAT SUMATRA SELAT SUNDA BAGIAN BARAT DAN SELATAN PERAIRAN SELATAN JAWA HINGGA SUMBA SELAT BALI - LOMBOK - ALAS BAGIAN SELATAN SAMUDRA HINDIA SELATAN JAWA HINGGA NTT PERAIRAN UTARA BIAK HINGGA JAYAPURA SAMUDRA PASIFIK UTARA PAPUA BMKG menghimbau masyarakata waspada terhadap ancaman gelombang tinggi tersebut.