Seorang ilmuwan menyebut varian baru corona Inggris akan menyebar ke seluruh dunia. Sejauh ini, varian itu telah terdeteksi di lebih dari 50 negara, termasuk Amerika Serikat. Sharon Peacock yang menjadi Kepala Konsorsium Covid-19 Genomics, Inggris, memprediksi, varian baru virus corona asal negaranya akan menyebar ke seluruh dunia.Varian baru virus corona yang lebih menular ini pertama kali dideteksi di Kent, Inggris Selatan, pada September 2019. Dalam pelacakan konsorsium tersebut, penyebaran virus itu telah sampai ke lebih dari 50 negara.Menurut Peacock, vaksin-vaksin yang baru dikembangkan efektif terhadap varian baru dari Inggris ini.Tetapi ia memperingatkan bahwa mutasi virus akan berlanjut hingga menjadi varian baru virus corona yang lebih ganas dari sekarang.
Gawat! Ilmuwan Sebut Varian Baru Corona Inggris Akan Menyebar ke Seluruh Dunia
Jumat, 12 Februari 2021 - 06:18 WIB
Ternyata, kekhawatiran mereka terbukti. Setidaknya ada dua vaksin yang dinilai kurang efektif dalam menangkal varian baru virus corona dari Afsel.
VOA Indonesia, Deutsche Welle, India Today, Arab NewsDalam sebuah studi yang dirilis pada 2 Februari 2021 lalu, peneliti Universitas Cambridge, Inggris menemukan data bahwa vaksin Pfizer-BioNTech kurang efektif menangkal varian baru itu.
Sementara pihak AstraZeneca pada Sabtu (6/2/2021) mengumumkan data awal menunjukkan vaksin mereka memberikan perlindungan terbatas terhadap penyakit ringan yang disebabkan varian virus dari Afsel.
Seperti dilansir The Financial Times of London, kelompok yang diuji coba itu berjumlah sekira 2.000 orang dan muda, dengan usia rata-rata 31. Tapi tidak ada satu pun peserta studi yang dirawat inap atau meninggal dunia.
"Vaksin kita mungkin tidak mengurangi kasus penularan. Tapi tetap dapat melindungi pasien dari kematian, perawatan rumah sakit dan sakit parah," kata Sarah Gilbert, yang memimpin pengembangan vaksin bersama Oxford Vaccine Group.
Saat ini pihak AstraZeneca sedang mengembangkan vaksin mereka agar dapat menghadapi varian baru virus corona dari Afsel dengan efektif. Menurut Gilber, modifikasi vaksin akan siap pada musim gugur mendatang.
Selain vaksin Pfizer dan AstraZeneca, ada dua merek vaksin lainnya yang diketahui juga kurang efektif menangkal varian baru virus corona dari Afsel.Kedua vaksin itu adalah dari Novavax dan Johnson & Johnson. Para peneliti menemukan data bahwa varian baru virus itu mengurangi kemampuan vaksin untuk melindungi seseorang dari Covid-19.
Merespon hal tersebut, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, perlu adanya strategi dalam menghadapi varian baru virus corona. Namunbukan berarti vaksinasi diperlambat atau malah dihentikan.
Menurut Tedros, saat ini masyarakat justru harus divaksinasi secepatnya. Tujuannya, demi mengurangi angka penularan sebelum varian yang baru bisa menyebar luas.
“Semakin jelas bahwa produsen vaksin harus mengimbangi evolusi dari virus Covid-19. Mempertimbangkan varian terkini untuk vaksin masa depan, termasuk di dalamnya dosis booster,” kata Tedros seperti dikutip dari situs resmi WHO.
Baca Juga :